Kemenlu Tiongkok Tanggapi Larangan Inggris terhadap Huawei: Berniat Celakakan Orang Lain tapi Malah Rugikan Diri Sendiri

2022-01-18 11:05:44  

Menanggapi rahasia yang terungkap di balik larangan Inggris terhadap Huawei baru-baru ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian memberikan komentarnya dalam konferensi pers hari Senin kemarin (17/1). Ia mengatakan, di Inggris terdapat sejumlah orang dan kekuatan yang bermuka manis kepada negara tertentu demi kepentingan egois politiknya. Mereka menyalahgunakan konsep keamanan negara, menindas perusahaan tertentu Tiongkok, dan membiarkan warga negaranya menanggung buah pahit untuk tidak bersentuhan dengan teknologi tinggi 5G, tindakan mereka ibarat tahan jerat sorong kepala.

Diberitakan, seorang mantan diplomat Singapura bernama Kishore Mahbubani baru-baru ini mengatakan, seorang eksekutif senior dari sebuah perusahaan Inggris mengungkapkan bahwa Inggris secara rahasia mengirim personel intelijen ke perusahaan Huawei untuk melakukan ‘pemeriksaan menyeluruh’, memastikan agar Huawei tidak menimbulkan ancaman apa pun. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, Inggris ‘menyerah’ kepada tekanan AS. Terhitung hingga saat ini, pihak resmi Inggris masih belum memberikan komentar apa pun terhadap kabar ini.

Menjawab pertanyaan wartawan, Zhao Lijian mengatakan bahwa dia sudah mencatat laporan terkait, dan juga ingin tahu bagaimana penjelasan pihak Inggris mengenai hal ini. Sementara itu, ia juga mencontohkan sejumlah suara yang berbeda dari Inggris mengenai larangan terhadap Huawei.

“Media-media Inggris baru-baru ini melaporkan, Keputusan Inggris yang memblokir Huawei tersebut akan sangat memperlambat perampungan target pembangunan infrastruktur 5G di Inggris. Menteri Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden menyatakan, larang terhadap perlengkapan Huawei akan memperlambat pembangunan 5G di Inggris sampai 2 hingga 3 tahun lamanya. Hasil survei dari Oxford Institute menunjukkan, pembatasan Huawei memasuki pasar pembangunan infrastruktur 5G di Inggris akan mengakibatkan kenaikan sebesar 9 hingga 29 persen ongkos pemasangan jaringan di Inggris dalam waktu 10 tahun mendatang.”

赵颖