Perubahan zaman dan wabah abad ini telah mengakibatkan proses pembangunan global mengalami pukulan yang serius. Masalah kesenjangan antara Utara dan Selatan, diferensiasi pemulihan, kesalahan pembangunan dan kesenjangan teknologi semakin menonjol. Indeks perkembangan manusia untuk pertama kalinya menurun dalam 30 tahun ini, di dunia bertambah 100 juta orang miskin, sekitar 800 juta orang hidup dalam kelaparan. Ketahanan pangan, pendidikan, ketenagakerjaan, pengobatan dan kesehatan menghadapi lebih banyak kesulitan. Bagaimana cara menjembatani kesenjangan pembangunan dan membangkitkan pembangunan global?
Tanggal 17 Januari 2022, Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri pertemuan virtual Forum Ekonomi Dunia 2022 dan menyatakan bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan berbagai pihak, bersama-sama mendorong agar prakarsa Pembangunan Global terwujud, dan berusaha agar tidak ada satu pun negara yang tertinggal.
Bulan September tahun 2021, Presiden Xi Jinping mengajukan prakarsa Pembangunan Global dalam Sidang PBB, mengimbau masyarakat internasional untuk memperhatikan masalah darurat yang dihadapi negara-negara berkembang. Dalam pidato Presiden Xi tanggal 17 Januari lalu, ia menekankan bahwa tidak peduli menghadapi kesulitan apa pun, kita harus menjunjung pikiran pembangunan yang berfokus pada rakyat, mengutamakan pendorongan pembangunan dan penjaminan kehidupan rakyat dalam kebijakan makro global.
