Populasi Tiongkok di Tahun 2021 Bertambah 480 Ribu Jiwa

2022-01-20 15:20:03  

Populasi Tiongkok di Tahun 2021 Bertambah 480 Ribu Jiwa

Data ekonomi tahun 2021 yang diumumkan Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan, angka kelahiran di tahun 2021 mencapai 10,62 juta jiwa, angka ini lebih rendah 12 juta daripada tahun 2020 dan 14,65 juta pada tahun 2019. Angka kelahiran di Tiongkok pada tahun 2016 mencapai 18,83 juta jiwa, setelah itu terus mengalami penurunan. Populasi Tiongkok pada akhir tahun 2021 hanya bertambah 480 ribu saja dibandingkan akhir tahun 2020.

Kepala Biro Statistik Nasional Tiongkok Ning Jizhe berpendapat, populasi wanita usia subur di Tiongkok berkurang terus, sedangkan pandemi Covid-19 adalah faktor yang mempengaruhi penambahan populasi di Tiongkok. Pada tahun 2021, jumlah wanita usia subur dengan usia antara 21-35 tahun berkurang sekitar 3 juta jiwa. Pandemi Covid-19 menunda rencana pernikahan dan kesuburan kaum muda pada tingkat tertentu. Sejumlah riset di dunia menemukan, sejak pandemi merebak, tingkat kelahiran di banyak negara atau daerah menurun. Pada tahun 2020, angka kelahiran di Jepang dan Korea Selatan menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Populasi Tiongkok di Tahun 2021 Bertambah 480 Ribu Jiwa

Penyebab yang tak boleh diabaikan lagi adalah menurunnya keinginan para kaum muda untuk mempunyai anak.

Tingkat pendidikan kaum wanita, peningkatan partisipasi kerja, populernya metode kontrasepsi, perubahan pola kehidupan, perubahan pandangan akan kelahiran dan pola pengasuhan mengakibatkan melambannya peningkatan populasi saat ini.

Direktur Pusat Penelitian Kependudukan dan Pembangunan Tiongkok He Dan berpendapat, ini merupakan proses alami dan tren yang tak terhindarkan dalam perubahan populasi.

Dilihat secara global, tingkat kelahiran yang rendah adalah fenomena umum. Menurut laporan terbaru Dana Kependudukan PBB, pada tahun 2019, dari 203 negara dan daerah di dunia, terdapat 84 negara yang tingkat kelahirannya berada di bawah tingakt penggantian 2,1, negara maju secara umum berada pada tingkat kelahiran yang rendah atau tingkat kelahiran yang jauh lebih rendah.

Ni Jizhe mengatakan, di periode mendatang, populasi Tiongkok akan terpelihara dalam jumlah lebih dari 1,4 miliar jiwa.

Bagaimana sedapat mungkin meneruskan dividen populasi ini dan memelihara peningkatan populasi tenaga kerja muda adalah sebuah ujian bagi kebijakan.

Data menunjukkan, kini di Tiongkok masih terdapat 300 juta lebih wanita berusia subur, jika setiap tahun dapat mempertahankan 10 juta lebih angka kelahiran, maka total populasi dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan tertentu.

Bagi keluarga, kabar yang terbaik adalah, agar para kaum wanita dapat melahirkan dengan tenang dan beban keluarga lebih ringan, dengan didorong berbagai pihak terkait, sebuah sistem dukungan kelahiran yang lebih sempurna sedang terbentuk.

Data sensus nasional Tiongkok ke-7 tahun 2020 menunjukkan, jumlah populasi anak yang berusia 0-14 tahun bertambah 30 juta lebih dibandingkan tahun 2010, meningkat 1,35 poin persentase. Hal ini menunjukkan, kebijakan yang mendorong keluarga melahirkan anak kedua memainkan peranan tertentu pada peningkatan tingkat kelahiran.

Pada tahun 2021, Tiongkok secara menyeluruh melonggarkan kebijakan melahirkan anak ketiga, dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah semuang mengeluarkan kebijakan yang mendukung.

Meskipun untuk melihat efeknya masih memerlukan waktu, tapi bagi keluarga yang ingin melahirkan lebih banyak anak, masa depan patut dinantikan.

 

张京华