Beijing berusaha menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin yang mewujudkan ide “netralitas karbon”, demikian dilaporkan Harian Munchner Merkur Jerman, yang secara rinci menjabarkan berbagai upaya yang dilakukan Beijing dalam mempersiapkan sebuah pesta olahraga sedunia yang rendah karbon dan hemat energi.
Sejak Beijing terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 pada 2015, Tiongkok telah menyusun 119 langkah konkret untuk melaksanakan konsep ramah lingkungan dalam pembangunan gedung olahraga maupun fasilitas lalu lintas serta pemanfaatan sumber energi.
Dengan penjaminan energi sebagai contoh. Semua fasilitas olahraga yang disiapkan untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 akan 100 persen menggunakan tenaga listrik “hijau” yang ramah lingkungan, alias listrik yang dihasilkan dari energi baru terbarukan. Proyek percontohan EBT di Zhangjiakou memanfaatkan tenaga solar dan bayu sebagai sumber pembangkit listrik yang ditransmisi ke tiga zona pertandingan di Beijing, Yanqing dan Zhangjiakou. Dihitung dari Juni 2019 sampai berakhirnya Paralimpiade Musim Dingin Beijing, pengurangan emisi karbon dioksida di tiga zona pertandingan tersebut akan mencapai 320 ribu ton, atau setara jumlah karbon dioksida yang disimpan hampir 32 juta batang pohon.
Selain itu, semua venue olahraga untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dibangun dengan standar arsitektur yang ramah lingkungan, dengan rinciannya 4 gedung olahraga skat menggunakan refrigen tipe baru yang ramah lingkungan, dengan luas lantai yang hemat energi sebanyak 50 meter persegi. Sementara itu, atas pertimbangan hemat energi, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 akan memanfaatkan sejumlah fasilitas olahraga yang tersedia dalam penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas Beijing pada 2008, di antaranya Kubus Air dialih menjadi Kubus Es, dan gedung bola basket dialih fungsinya menjadi gelanggang hoki es. Seusai Olimpiade Musim Dingin nanti, semua gedung olahraga itu akan dibuka kepada publik demi pemanfaatan ulangnya pada masa depan.
Adapun salju buatan manusia yang menjadi sorotan masyarakat, pejabat Olimpiade Musim Dingin Beijing sudah memberikan responsnya, bahwa pihaknya akan menggunakan sarana hemat air serta sistem pembuatan salju cerdas yang paling canggih di dunia untuk menghindari pemborosan sumber air, dan tidak akan menimbulkan pengaruh negatif terhadap ekosistem serta keamanan air minum.
Selama berlangsungnya laga nanti, pihak penyelenggara akan mengerahkan bus berbahan bakar hidrogen dan mobil tenaga listrik murni yang jumlahnya mencapai 80 persen dari semua kendaraan bermotor yang tersedia.
Ketua IOC Thomas Bach baru-baru ini menyatakan, Beijing telah mengambil banyak langkah untuk mengurangi emisi karbon dan melindungi ekosistem, sehingga telah menunaikan komitmennya agar dapat memberikan sumbangan demi pembangunan berkelanjutan Tiongkok. Menurut Ketua Dewan Koordinator Olimpiade Musim Dingin Beijing, Juan Antonio Samaranch Jr, Olimpiade Musim Dingin Beijing bakal menjadi Olimpiade yang paling “hijau” sepanjang sejarah.
Tak lama lagi para atlet dari seluruh dunia akan berkumpul di lapangan pertandingan Olimpiade Musim Dingin Beijing, yang bakal diperingati masyarakat sebagai salah satu pesta olahraga yang menarik dan sekaligus ramah lingkungan.
