Umat Manusia Hendaknnya Bekerja Sama Tangani Perubahan Iklim

2023-01-04 14:10:14  

 

Tahun 2022, cuaca ekstrem dan bencana alam terjadi di berbagai tempat di dunia, bumi kita sedang mendekati titik kritis perubahan iklim. Menghadapi krisis tersebut, tidak ada satu negara mana pun yang dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap negara hendaknya memikul tanggung jawabnya masing-masing untuk menangani perubahan iklim.
Namun sejumlah negara maju mengabaikan tanggung jawab historisnya atas sejumlah besar emisi gas rumah kaca mereka sebelumnya dan akibatnya terhadap negara-negara berkembang, tidak memedulikan hak pembangunan negara-negara berkembang seperti ekonomi, energi dan kebutuhan realistis, bahkan tanpa alasan menuntut negara-negara Afrika yang hanya menduduki 3% dari volume total emisi karbon global untuk memikul kewajiban pengurangan emisi karbon yang sama.

Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, Tiongkok mempertahankan tekad strategisnya untuk menangani perubahan iklim, aktif berpartisipasi dalam penanganan perubahan iklim, selalu berpegang teguh pada multilateralisme, menganjurkan pembentukan sistem penanganan perubahan iklim global yang adil, rasional, bekerja sama dan menang bersama, serta dengan sungguh-sungguh melaksanakan komitmen kebijakan kerja sama Selatan-Selatan di bidang perubahan iklim. Tahun ini, hasil dan terobosan yang dicapai oleh Tiongkok beserta negara-negara berkembang lainnya di bidang penanganan perubahan iklim telah memberikan dukungan untuk negara-negara berkembang, hal ini juga memberikan teladan untuk meningkatkan solidaritas dan kerja sama antar satu sama lain, mengupayakan pembangunan bersama serta memperjuangkan hak suara masing-masing dalam urusan internasional.