AS Maling Teriak Maling?

2023-01-05 11:53:41  

AS mulai melaksanakan peraturan pembatasan kedatangan bagi pelancong dari Tiongkok pada tanggal 5 Januari 2023, alasannya karena lonjakan kasus COVID-19 di Tiongkok mungkin akan memunculkan varian baru dan mendatangkan risiko penularan. Akan tetapi, dilihat dari segi analisa varian, yang sedang merebak di Tiongkok saat ini adalah subvarian BA.5 yang telah merebak di AS pada beberapa bulan lalu, sedangkan varian terbaru XBB.1.5 yang ditemukan di kota Shanghai dan Hangzhou Tiongkok justru adalah varian utama yang sedang merebak di AS saat ini. Dapat terlihat, Tiongkok adalah korban dari lonjakan kasus COVID-19 global, namun tindakan AS yang mengabaikan realitas dan melanggar sains justru menjadi lelucon politik seperti maling teriak maling.

Menurut data statistik yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS, varian yang sedang merebak di AS terus berganti baru. Menurut prediksi CDC, di bagian timur laut AS, XBB.1.5 telah mengakibatkan sekitar 75 persen kasus baru. Berkat kemampuan ‘pelarian imun’ yang sangat tinggi, XBB.1.5 telah menjadi varian nomor satu di AS.

Menurut pemantauan dari Global Initiative for Sharing All Influenza Data (GISAID), saat ini setidaknya terdapat 74 negara dan daerah telah menemukan varian XBB.1.5, di antaranya sebanyak 43 negara bagian AS telah menemukan varian tersebut. Banyak ahli AS menunjukkan, sampel XBB.1.5 yang pertama dilaporkan dapat ditelusuri sampai akhir bulan Oktober 2022 lalu di negara bagian New York dan Connecticut.

 Saat Xbb.1.5 ditemukan di AS, Tiongkok sedang melakukan regulasi penanggulangan wabah yang sangat ketat. Pada tanggal 11 November 2022 lalu, Tiongkok mengeluarkan ‘protokol 20 langkah pengoptimalan’ untuk memperbaiki langkah penanggulangan wabah, kemudian mengeluarkan ’ protokol 10 langkah pelonggaran baru’ pada tanggal 7 Desember lalu. Baik varian BA.5 yang sedang merebak di Tiongkok saat ini, maupun varian XBB.1.5 yang baru ditemukan, waktu kemunculan varian lebih lambat jika dibandingkan dengan AS dan negara-negara lainnya. Varian yang sedang merebak di Tiongkok saat ini sebelumnya telah merebak di berbagai tempat di dunia.


Seiring dengan merebaknya Covid-19 di seluruh dunia, varian baru terus bermunculan, di manapun terdapat kemungkinan munculnya varian yang baru. Maka dari itu, tindakan yang membatasi kedatangan pelancong Tiongkok adalah tindakan yang tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak diperlukan.

Saat ini, Tiongkok sedang berupaya mengoordinasikan pencegahan wabah dan perkembangan ekonomi dan sosial. Situasi wabah menjadi stabil dan ekonomi sedang pulih. Mulai tanggal 8 Januari, Tiongkok tidak lagi mewajibkan tindakan karantina kepada pendatang baru dan barang-barang yang masuk wilayah Tiongkok, hal ini disambut hangat oleh berbagai negara.

Selama tiga tahun ini, Tiongkok selalu memprioritaskan rakyat dan keselamatan jiwa manusia, serta memanfaatkan berbagai kesempatan untuk memperbaiki kebijakan penanggulangan pandemi, jumlah kasus dan angka kematian dari COVID-19 selalu berada di level terendah di dunia, Tiongkok juga memberikan kontribusi penting bagi penanggulangan wabah dan pemulihan ekonomi dunia. Menghadapi perubahan baru wabah dan situasi baru penanggulangan COVID-19, Tiongkok membagikan data gen virus Covid-19 terbaru melalui GISAID. Hal ini menunjukkan keterbukaan dan transparansi Tiongkok yang konsisten.

Berbeda dengan Tiongkok, AS selalu mempolitisasi penanggulangan wabah dan menimpakan kesalahannya. Hal ini tidak saja membuat dirinya menjadi negara nomor satu di dunia yang gagal menanggulangi wabah, tapi juga mengakibatkan COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, sehingga sangat mengganggu penanggulangan wabah seluruh dunia.

AS menganggap dirinya sebagai korban wabah, tapi sebenarnya Tiongkoklah yang menjadi korban. Pengalaman dan pelajaran selama tiga tahun ini sekali lagi membuktikan, politisasi penanggulangan wabah tidak dapat mencegah virus, hanya solidaritas dan kerja samalah yang dapat menjadi jalan keluar dari kesulitan. AS kali ini menjadikan pengunjung Tiongkok sebagai targetnya, ini adalah tindakan yang salah, juga adalah tindakan yang sia-sia.