AS Pintar Mempersenjatakan Wabah, Senjata Pertama Adalah Distigmatisasi Penanggulangan Wabah

2023-01-07 14:00:58  

Selama satu bulan ini, Tiongkok berada pada saat krusial penyesuaian kembali langkah penanggulangan wabah dan kedengaran lagi sejumlah suara yang “familiar” yang penuh dengan fitnahan dan serangan, khususnya yang berasal dari AS di sebelah Samudera Pasifik. Padahal, dengan analisis ilmiah Data Besar terhadap laporan wabah AS dan evaluasi terhadap penampilan AS selama 3 tahun ini sejak merebaknya wabah, gampang ditemukan sebuah ciri khas yang nyata, yaitu AS sangat pintar memilih waktu untuk menyerang negara lain dengan memanfaatkan wabah sebagai senjatanya. Namun, AS akan ditampar sendiri dengan senjata-senjata sendiri.

Senjata pertama adalah stigmatisasi penanggulangan wabah.

Bulan April 2020 adalah puncak pertama jumlah korban tewas Covid-19 di AS. Menurut analisis badan data besar profesional terhadap laporan wabah AS bulan itu, “masker”, “Tiongkok’ dan “izin pasar” merupakan kata penting yang paling sering muncul dalam media AS.

AS belum menyadari perlunya mengenakan masker, dan AS menyerang Tiongkok yang menganjurkan mengenakan masker. Masker distigmatisasi dan dipolitisasi dan ini merupakan bagian AS untuk melakukan pembendungan strategis terhadap Tiongkok. Namun, virus tidak mengenal perbatasan negara, sistem negara dan data tidak akan menipu. Ketika banyak warga sedang ragu-ragu terhadap pengenaan masker karena keterkaitan politik, wabah pada tahap awal nyaris lepas kontrol di AS.

Dalam keadaan seperti itu, pemerintah AS terpaksa menampari diri, dari mengkritik masker Tiongkok berubah mengajukan permohonan kepada Tiongkok untuk mengekspr masker kepada AS. Kemudian pemerintah AS mendapat izin darurat FDA.