Menanggapi prospek kerja sama minyak bumi Tiongkok, Filipina dan Vietnam di Laut Tiongkok Selatan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam konferensi pers hari Rabu (11/1) kemarin menyatakan bahwa Tiongkok selalu berupaya menangani perselisihan maritim dengan negara-negara terkait termasuk Filipina melalui dialog dan konsultasi dengan baik, dan serta aktif menjajaki kerja sama pragmatis maritim termasuk eksploitasi bersama. Pada tahun 2005, tiga perusahaan minyak bumi nasional Tiongkok, Vietnam dan Filipina menandatangani ‘Persetujuan Pekerjaan Seismik Laut Bersama Tripartit di Zona Persetujuan Laut Tiongkok Selatan’, dan melakukan operasi lepas pantai seismik bersama di beberapa perairan Laut Tiongkok Selatan, hal ini merupakan langkah penting ketiga pihak dalam melaksanakan CoC, juga merupakan percobaan yang bermanfaat dalam kerja sama maritim antar negara-negara yang terkait di Laut Tiongkok Selatan, memainkan peranan penting dalam mendorong kerja sama dan perkembangan stabil kawasan. Tiongkok selalu berupaya menangani perselisihan maritim dengan negara-negara terkait termasuk Filipina melalui dialog dan konsultasi dengan baik dan aktif menjajaki kerja sama pragmatis maritim termasuk eksploitasi bersama.
Belakangan ini, selama kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr di Tiongkok, berdasarkan semangat ‘Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi’ yang ditandatangani pada tahun 2018 dan berdasarkan hasil yang tercapai sebelumnya, Tiongkok dan Filipina sepakat untuk menghidupkan kembali konsultasi eksploitasi minyak dan gas laut sedini mungkin, demi menyejahterakan kedua negara dan rakyat kedua negara.