AS Hendaknya Berbagi Data dan Informasi Pandemi Covid-19 Dengan Seluruh Dunia

2023-01-15 11:17:03  


Dewasa ini, lebih dari 43 persen kasus infeksi di AS diakibatkan oleh subvarian Omicron XBB.1.5, yang penularannya paling cepat di AS dewasa ini. Laporan GISAID menunjukkan, selama tiga tahun terakhir ini, AS hampir dilanda oleh semua varian virus atau subvarian virus corona yang bermutasi. Mengapa subvarian Omicron XBB.1.5 mengakibatkan penularan besar-besaran di AS? Apakah pemerintah AS mengambil tindakan pencegahan? Masyarakat internasional sedang menunggu jawaban dari AS.

Menurut GISAID, kasus subvarian Omicron XBB.1.5 pertama kali dilaporkan di New York dan negara bagian Connecticut pada akhir Oktober 2022, sampai sekarang subvarian ini sudah ditemukan di sekurang-kurangnya 74 negara dan daerah. Selama tiga tahun ini, varian virus corona di AS terus bermutasi, AS benar-benar adalah ‘negara penyebar virus paling serius’. Hal ini dikarenakan oleh AS yang tidak terbuka dan transparan dalam pembagian data dan informasi pandemi. Contohnya, jauh pada bulan Mei 2020, negara bagian Florida pernah menghapuskan data 171 orang yang menunjukkan gejala Covid-19 atau hasil tes Covid-19nya positif. Pada Mei 2022, NBC melaporkan, mungkin ada kelalaian dalam pelaporan kasus terinfeksi Covid-19 di AS.

Justru karena pemerintah AS mempolitisasi pandemi Covid-19, menyembunyikan dan mengutak-atik data, sehingga mengakibatkan penularan besar-besaran Covid-19 di AS, dan memperlamban proses penanggulangan pandemi global. Saat ini, WHO menyebutkan bahwa subvarian Omicron XBB.1.5 adalah varian yang daya menularnya paling kuat sejauh ini. Sebagai negara penyebar virus paling serius, AS hendaknya membagikan data dan informasi pandemi, dunia berhak mengentahui kebenaran!