Hidup Berdampingan secara Harmonis adalah Batasan yang Harus Dipegang Teguh oleh Tiongkok dan AS

2023-01-16 16:24:45  

Dalam Forum Tahunan Situasi Makro 2023 dan Forum Pengaruh Internasional Think Tank Tiongkok ke-4 Senin hari ini (16/1), Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Xie Feng menyampaikan pidato mengenai hubungan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) saat ini.

Xie Feng mengatakan bahwa Tiongkok dan AS sebagai dua ekonomi terbesar dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mempunyai kepentingan bersama yang luas dalam memelihara perdamaian dan kestabilan dunia, serta mendorong kemakmuran dan pembangunan global. Dalam hal ini kedua negara memikul tanggung jawab yang khusus dan penting. Hubungan Tiongkok dan AS melampaui lingkup bilateral, berkaitan dengan masa depan dunia. Apabila kerja sama Tiongkok dan AS menjadi kemenangan bersama, maka dunia akan mendapatkan manfaatnya, namun jika Tiongkok dan AS saling bertentangan, maka keduanya akan terluka, dan seluruh dunia akan mengalami kerugian. Mendorong hubungan Tiongkok dan AS berkembang sehat dan stabil adalah tanggung jawab yang harus dipikul kedua negara.

Xie Feng mengatakan bahwa diplomasi kepala negara’ adalah kompas dan gagasan tetap yang memainkan peran kepemimpinan strategis bagi perkembangan hubungan kedua negara. Sejak tahun 2021, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden sudah mengadakan 6 kali pertemuan dan kontak telepon. Tiongkok dan AS harus melaksanakan kesepahaman penting yang dicapai kedua pemimpin negara secara komprehensif.

Xie Feng mengatakan, berdasarkan rangkuman mendalam terhadap pengalaman dan pembelajaran sejarah, Presiden Xi Jinping menunjukkan arah yang tepat bagi perkembangan hubungan Tiongkok-AS, yaitu saling menghormati, hidup berdampingan secara harmonis, bekerja sama dan menang bersama.

Saling menghormati adalah prasyarat dari pertukaran dan interaksi antara Tiongkok dan AS. Hidup berdampingan secara harmonis adalah batasan yang harus dipegang teguh oleh Tiongkok dan AS. Mendefinisikan Tiongkok sebagai ancaman geopolitik yang paling utama, serta membentuk kelompok kecil untuk mencegat Tiongkok pasti akan sia-sia belaka. Bekerja sama dan menang bersama adalah tujuan yang harus dikejar kedua pihak. Sebagai negara berkembang terbesar dan negara maju terbesar, Tiongkok dan AS mempunyai kepentingan bersama yang luas di bidang bilateral dan multilateral, hal-hal yang dapat dan harus dikerjasamakan masih banyak, kedua pihak harus berusaha agar daftar kerja sama menjadi semakin panjang, bukannya menjadi semakin pendek.