Palestina Kamis kemarin (26/1) mengumumkan untuk menghentikan negosiasi keamanan dengan Israel sebagai tindakan balasan terhadap aksi tentara Israel yang menewaskan 9 orang Palestina di Tepi Barat Sungai Yordan pada Kamis pagi kemarin.
Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh dalam pernyataannya mengatakan, mengingat pihak Israel terus menerus menyerang rakyat Palestina dan merusak persetujuan yang ditandatangani kedua pihak, pihak Palestina memutuskan untuk menghentikan negosiasi keamanan dengan pihak Israel. Pimpinan Palestina akan segera melakukan kontak dengan Dewan Keamanan PBB dan menuntut Isarel menghentikan tindakan sepihak terhadap orang Palestina.
Sementara itu pernyataan menghimbau berbagai golongan politik Palestina membuka rapat untuk mendiskusi visi bangsa ‘Konprehensif dan Bersatu’ untuk melawan ‘agresi’ Israel.
Kemarin pagi, tentara Israel berkonflik dengan orang Palestina di Jenin, Tepi Barat Sungai Yordan dengan menewsakan 9 orang Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas membuka rapat darurat dan mengumumkan tiga hari berkabung bagi para korban dan mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh wilayah Palestina.
Belakangan ini situasi kawasan Palestina-Israel kembali memanas, tentara Israel melakukan penggerebekan di banyak tempat di Tepi Barat Sungai Yordan sehingga terjadi konflik dengan orang Palestina setempat dengan mengakibatkan korban jiwa.