Mulai pekan ini biro perjalanan di seluruh negeri Tiongkok akan membuka kembali layanan perjalanan kelompok ke luar negeri beserta layanan “tiket pesawat plus akomodasi” bagi wisatawan domestik. Walaupun pemulihan layanan tersebut masih dalam kondisi “percobaan”, namun kabar tersebut tetap disambut merata oleh para pelaku pariwisata mancanegara.
Pada tanggal 7 Februari lalu, sebuah pesawat penumpang milik maskapai Air China lepas landas di Beijing dan mendarat di bandar udara internasional Phnom Penh, Kamboja dengan membawa 122 turis Tiongkok. Para turis Tiongkok disambut langsung oleh Menteri Pariwisata Kamboja Thong Khun dan Duta Besar Tiongkok untuk Kamboja, Wang Wentian di lapangan.
Tiongkok adalah negara sumber wisman terbesar bagi Kamboja. Sebelumnya Kamboja sempat merilis rencana buku putih yang berjudul “China Ready” untuk menyambut kedatangan wisatawan Tiongkok. Menurut keterangan, buku putih tersebut mendorong para pelaku industri pariwisata lokal menerima pembayaran mata uang RMB, menambah papan plang bertulisan bahasa Mandarin dan menyediakan lebih banyak pemandu wisata yang mahir bahasa Tionghoa.
Ketua Dewan Pariwisata Malaysia Uzaidi Udanis menyatakan gembira atas keputusan Tiongkok untuk mencantumkan Malaysia dalam daftar tujuan wisata untuk tur kelompok. Tiongkok adalah salah satu negara sumber wisman Malaysia. Tahun ini Malaysia menargetkan 5 juta kunjungan wisatawan Tiongkok, dan diharapkan pemulihan pariwisata akan mendongkrak ekonomi Malaysia.
Cendekiawan terkemuka Filipina, Herman Laurel menyatakan, kembalinya wisatawan Tiongkok ke Filipina pasca pandemi akan menjadi salah satu tenaga penggerak utama bagi pemulihan ekonomi Filipina. Ia mengatakan, sejalan dengan pelonggaran sebagian besar pembatasan COVID-19 di Tiongkok, ditambah persetujuan kerja sama pariwisata yang ditandatangani kedua negara di sela-sela kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos di Tiongkok, maka kunjungan wisatawan Tiongkok ke Filipina sepanjang tahun 2023 diharapkan akan meningkat dua kali lipat dari angka 18 juta sebelumnya. Hal ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Filipina.