Dari Tergulingnya Kereta Api hingga Terungkapnya Wajah Asli HAM AS

2023-02-15 15:07:08  

Sakit kepala, mual dan perihnya mata... itulah penderitaan yang dialami para korban kebocoran gas beracun. Banyak bangkai binatang tergeletak di sana sini. Pemandangan ini bukanlah adegan film yang mengusung tema bencana, melainkan peristiwa yang terjadi di kota kecil East Palestine, Ohio, AS.

Kira-kira sepuluh hari yang lalu, yakni pada tanggal 3 Februari lalu, sebuah rangkaian kereta api tergelincir dari relnya, dan kemudian terjadilah kebakaran dahsyat. Menurut laporan media setempat, kurang lebih 50 gerbong dari rangkaian kereta api kargo tersebut keluar dari jalurnya, 10 gerbong bermuatan bahan kimia beracun, di antaranya 5 gerbong bermuatan Vinyl Chloride kompresi yang sewaktu-waktu dapat meledak. Pada tanggal 6 Februari lalu, otoritas darurat lokal telah mengevakuasi warga yang berada di radius beberapa kilometer dari tempat kejadian. Tiga hari kemudian, pemerintah setempat mengabarkan warga untuk kembali ke rumahnya karena kecelakaan kereta api yang terguling tersebut tidak menimbulkan polusi. Akan tetapi, pada tanggal 13 Februari lalu, di media sosial muncul banyak unggahan berupa foto-foto yang mengerikan. Dari foto-foto tersebut terlihat gumpalan asap hitam yang mengepul ke langit dan jika dilihat dari jauh membentuk gambar jamur raksasa di udara. Saat itu barulah masyarakat tahu betapa parahnya kecelakaan kereta api tersebut.

Kini masyarakat ingin tahu seberapa bahaya kecelakaan kereta api tersebut, dan langkah-langkah seperti apa yang akan diambil pemerintah dan perusahaan perkeretaapian yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Namun serangkaian tindakan yang diambil sampai sekarang sangat mengecewakan.

Pertama, dari data yang dirilis PT NSC di mana kereta api tersebut bergabung, ternyata kereta api tersebut tidak hanya bermuatan Vinyl Chloride, masih ada 2-Butoxyethanol, Isooctyl Acrylate dan methylpropene yang beracun. Akan tetapi, otoritas terkait AS sampai sekarang masih belum mengumumkan kebocoran spesifik dari bahan-bahan kimia beracun tersebut. Seorang pakar setempat bernama Sil Cagiano mengatakan, insiden kebocoran tersebut sama dengan ‘menghancurkan sebuah kota kecil dengan zat kimia beracun’, dan 5 sampai 20 tahun kemudian, sejumlah besar warga setempat akan menderita penyakit kanker.

Kedua, liputan media-media AS terhadap kecelakaan tersebut sangat aneh. Ketika kereta api tersebut terguling pada tanggal 3 Februari, media AS hanya melakukan pemberitaan asal-asalan, dan mengklaim bahwa para pakar tengah melakukan investigasi. Dalam sebuah jumpa pers pada tanggal 8 Februari lalu di Ohio, seorang wartawan langsung ditangkap oleh polisi, dengan alasan siaran langsung yang dilakukannya ‘mengganggu’ jumpa pers Gubernur Ohio. Saat kehidupan, kesehatan dan keselamatan lingkungan masyarakat AS menghadapi ancaman serius, mengapa bahkan hak paling dasar mereka untuk tahu pun dirampas?

Para petinggi pemerintah berkewajiban menghormati hak asasi manusia dan melindungi kehidupan, namun para politikus dan kelompok penerima keuntungan di baliknya pun demi kepentingan pribadinya sudah terbiasa merugikan kepentingan umum. Menghadapi risiko yang sulit diprediksi, sebagian warga di East Palestine terpaksa mengungsi ke tempat lain. Egoisme membuat masyarakat AS kacau balau, dan kurangnya moralitas politik membuat negara ini semakin redup. Siapa yang melindungi keselamatan jiwa warga AS, dan siapakah yang dapat membela kesehatan mereka? Para politikus AS yang selalu menggembar-gemborkan HAM menutup matanya, pura-pura tuli dan bisu.