‘Bank Makanan’ adalah semacam organisasi amal yang secara gratis menyediakan makanan kepada kelompok yang tidak mampu. Menurut data statistik survei sebuah organisasi bank makanan Inggris hari Minggu kemarin (19/2), terhitung sejak bulan Desember 2022 hingga Januari lalu, 89 persen bank makanan organisasi tersebut menerima lebih banyak pencari bantuan daripada periode yang sama sebelumnya. Lebih dari 80 persen bank makanan mengklaim mereka telah menerima pencari bantuan yang pertama kali datang dalam jumlah besar. Sekitar 50 persen bank makanan menyatakan, jika kebutuhan semakin meningkat, mereka akan terpaksa mengurangi porsi makanan yang disediakan, atau sepenuhnya menolak permohonan sejumlah pencari bantuan.
Menurut survei tersebut, sanksi Barat terhadap Rusia mengakibatkan melonjaknya inflasi dan meroketnya harga energi, biaya kehidupan warga Inggris pun meningkat, keadaan saat ini ‘tidak boleh dilanjutkan’lagi, dan pemerintah Inggris harus menambah bantuannya untuk menanggapi krisis biaya kehidupan yang semakin meningkat.