AS Lakukan Monopoli dan Blokade Teknologi di Bidang Teknologi Canggih

2023-02-21 15:04:29  

Bagaimana Amerika Serikat melakukan hegemoni teknologi termasuk monopoli, penindasan, dan blokade teknologi di bidang teknologi canggih? Menurut Laporan ‘Hegemoni Amerika Serikat dan Bahayanya’ yang diterbitkan di situs web Kementerian Luar Negeri Tiongkok hari Senin kemarin (20/2), AS tidak hanya melakukan hegemoni HaKI dengan alasan melindungi HaKI, tapi juga mempolitisasi, mempersenjatai dan mengideologikan isu teknologi, mempertahankan hegemoni teknologinya dengan alasan demokrasi. 

Laporan menunjukkan, AS melakukan monopoli dengan memanfaatkan posisi lemah HaKI dan kekurangan berbagai negara khususnya negara berkembang dalam sistem bidang terkait untuk meraih keuntungan monopoli yang tinggi. 

Pada tahun 1980-an, untuk menekan perkembangan industri semikonduktor Jepang, AS memaksa Jepang menandatangani Perjanjian Semikonduktor AS-Jepang, mengakibatkan hampir semua perusahaan semikonduktor Jepang mundur dari persaingan global, sehingga pangsa pasar turun dari 50 persen sampai 10 persen. Sementara itu, dengan bantuan pemerintah AS, kebanyakan perusahaan semikonduktor AS telah menduduki pasar terkait. 

Laporan tersebut menunjukkan pula, AS mempolitisasi, mempersenjatai dan mengideologikan isu iptek. AS menyalahgunakan konsep keamanan negara, menggunakan kekuatan negara untuk menekan dan mengenakan sanksi kepada Perusahaan HUAWEI Tiongkok. AS juga membuat berbagai macam alasan untuk mengepung dan menekan perusahaan teknologi canggih Tiongkok yang berdaya saing internasional, pihaknya juga memasukkan nama perusahaan Tiongkok ke dalam berbagai daftar sanksi. Sementara itu, AS juga melakukan pengontrolan terhadap teknologi canggih seperti bioteknologi dan kecerdasan manusia, memperkuat pengontrolan ekspor, dengan ketat melaksanakan pemeriksaan investasi, menekan aplikasi sosmed Tiongkok seperti TikTok dan Wechat, serta melobi Belanda dan Jepang untuk membatasi ekspor chip dan teknologi terkait kepada Tiongkok. 

AS juga melakukan standar ganda di bidang kebijakan tenaga ahli teknis Tiongkok. Sejak bulan Juni 2018, AS mempersingkat batas berlaku visa sebagian mahasiswa Tiongkok jurusan teknologi canggih yang belajar di negaranya, melancarkan pemeriksaan berskala besar terhadap pelajar Tionghoa di AS untuk mengucilkan dan menindas kelompok peneliti Tionghoa.

Laporan juga menunjukkan, AS membentuk ‘Aliansi Chip’, ‘Internet Bersih’ dan lingkaran kecil teknologi lainnya, menempelkan label demokrasi dan HAM kepada teknologi canggih, mempolitisasi, mengideologikan isu tekknologi, serta mencari alasan untuk melakukan blokade teknologi kepada negara lain. Sementara itu, AS juga menyalahgunakan hegemoni teknologinya untuk melakukan serangan siber dan penyadapan. Dari pesaing maupun sekutunya semua termasuk dalam target penyadapannya.