Kemenlu Desak AS Betulkan Kesalahannya

2023-02-23 13:45:00  

Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Rabu kemarin (22/2) membantah pernyataan salah Menlu AS Antony Blinken, serta mendesak AS untuk menunjukkan ketulusan, membetulkan kesalahan, memandang tepat dan menyelesaikan kerugian yang diakibatkan oleh penyalahgunaan kekuatannya secara sewenang-wenang dalam hubungan Tiongkok-AS.

Menurut kabar, belakangan ini, Menlu AS Blinken dalam akun Twitternya mengecam Tiongkok melakukan invasi dengan balon mata-mata, serta berkali-kali kepada pers menyatakan bahwa balon Tiongkok menginvasi kedaulatan Amerika dan melanggar hukum internasional.

Menanggapi hal tersebut, Wang Wenbin menunjukkan, Tiongkok telah berkali-kali dengan jelas dan tegas memberi tahu AS, aerostat sipil nirawak Tiongkok yang memasuki wilayah udara AS sepenuhnya adalah sebuah kejadian di luar dugaan karena keadaan kahar, Tiongkok berkali-kali meminta AS menangani masalah terkait dengan sikap yang rasional, tenang dan profesional, namun AS mengabaikan kenyataan, mengarang cerita balon mata-mata, Presiden Joe Biden secara langsung memerintahkan pesawat tempurnya untuk menembak jatuh aerostat sipil tersebut dengan rudal. Tindakan tersebut sepenuhnya adalah penyalahgunaan kekuatan secara sewenang-wenang, sepenuhnya adalah reaksi yang berlebihan dan irasional, dengan serius melanggar kelaziman internasional dan konvensi internasional terkait. AS bukannya introspeksi diri malah mencoreng dan menyerang Tiongkok, serta mengenakan sanksi kepada perusahaan Tiongkok, terus memperparah keadaan. Menlu Blinken mengeluarkan pernyataan yang sembarangan dan memutarbalikkan fakta. Sebenarnya, Amerikalah negara nomor satu pengagresi kedaulatan negara lain, AS melanggar hukum internasional, dan mengawasi negara lain dengan sewenang-wenang. Tiongkok mengecam keras tindakan buruk AS tersebut dan telah berkali-kali mengajukan protes serius kepada AS.

Wang Wenbin menambahkan, Presiden berkali-kali secara terbuka berjanji untuk tidak mengupayakan perang dingin baru dan tidak berniat untuk berkonfrontasi dengan Tiongkok. Tiongkok berharap, sebagai pemimpin negara besar Biden dapat menunaikan komitmennya, menyelaraskan perkataan dengan perbuatannya. Jika AS bersikeras memperparah keadaan, Tiongkok akan menanggapinya sampai akhir, dan segala konsekuensi akan ditanggung oleh AS sendiri.