Dilaporkan, Uni Eropa dan Parlemen Eropa melarang stafnya memasang Tik Tok di ponsel mereka. Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning dalam jumpa pers hari Rabu kemarin (1/3) menyatakan, Uni Eropa menyebut dirinya sebagai pasar yang paling terbuka di seluruh dunia, namun belakangan ini malah terus mengambil tindakan pembatasan, menindas perusahaan negara asing tanpa alasan dengan dalih keamanan negara. Perbuatan UE tersebut telah merusak kepercayaan masyarakat internasional terhadap lingkungan bisnis UE.
Mao Ning menekankan, pihak Eropa hendaknya bertindak selaras dengan perkataannya, menghormati prinsip ekonomi pasar dan persaingan adil, berhenti menggeneralisasi dan menyalahgunakan konsep keamanan negara, serta menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, transparan dan non-diskriminatif kepada perusahaan-perusahaan berbagai negara.