Menlu Baru Tiongkok:Diplomasi Tiongkok Penuh Kemuliaan dan Impian pada Era Baru

2023-03-08 11:59:09  

Jumpa pers Sidang Pertama KRN ke-14 Tiongkok kemarin pagi (7/3) diadakan di Beijing. Menteri Luar Negeri baru Qin Gang menjawab pertanyaan seputar masalah ‘kebijakan diplomatik dan hubungan luar negeri Tiongkok’. Dia menekankan, diplomasi Tiongkok dalam perjalanan baru adalah perjalanan jauh yang penuh kemuliaan dan impian, juga merupakan perjalanan jauh yang mengatasi badai, amat sulit namun lebih mulia.

Tahun ini adalah tahun pertama pelaksanaan secara menyeluruh semangat Kongres Nasional Ke-20 PKT. Berbicara tentang hubungan luar negeri Tiongkok pada tahun ini, Qin Gang menyatakan akan menjadikan diplomasi kepala negara sebagai bimbingan, lebih-lebih dengan upaya gigih mengadakan KTT Pemimpin ‘Tiongkok dan lima negara Asia Tengah’  ke-1 dan Forum KTT Kerja Sama Internasional ‘B&R’ ke-3 sebagai dua kegiatan diplomatik sebagai tuan rumah, agar terus memperagakan figur unik diplomasi Tiongkok. 

Selain itu, dalam jumpa pers itu, Qin Gang juga menilai tinggi hubungan Tiongkok-Rusia menciptakan teladan hubungan internasional tipe baru. Dia mengatakan, ‘hubungan Tiongkok-Rusia dibentuk di atas dasar Non Blok, tak berkonfrontasi dan tak ditujukan pada pihak ketiga, tidak menjadi ancaman bagi negara manapun di dunia, juga tidak terpengaruh oleh gangguan dan hasutan pihak ketiga. Tiongok dan Rusia bergandengan tangan mendorong multi-polarisasi dunia, demokratisasi hubungan internasional, dan menjamin keseimbangan dan kestabilan strategi global.’

Kognisi AS terhadap Tiongkok menyeleweng serius, dan AS menjadikan Tiongkok sebagai rival terutama dan tantangan geopolitik yang terbesar.

Masalah Taiwan adalah inti kepentingan terpusat Tiongkok, juga merupakan dasar politik yang fundamental dalam hubungan Tiongkok-AS, dan juga garis merah yang tak dapat dilampaui dalam hubungan Tiongkok-AS. 

Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung setahun lebih hingga sekarang. Mengenai sejumlah opini Barat termasuk AS mengarahkan ujung tombak kepada Tiongkok, Qin Gang menunjukkan, pihak Tiongkok selalu mengambil keputusan secara mandiri berdasarkan fakta.

Selain itu, Qin Gang menyatakan pula, apa yang dinamakan ‘diplomasi serigala’ justru merupakan suatu perangkap wacana, yang membuat perangkap wcana itu tidak mengenal Tiongkok dan diplomasi Tiongkok, tidak mempedulikan fakta dan berniat jahat. Diplomasi Tiongkok bermoral dan berniat baik, jika dihalangi dan diserangi serigala, para diplomat Tiongkok tetap harus ‘berdansa dengan serigala’ dalam rangka membela negara dan kampung halaman sendiri.’