Seymour Hersh Terima Wawancara Eksklusif CGTN

2023-03-12 12:18:53  


Jurnalis terkenal Amerika Serikat Seymour Hersh mengungkapkan hasil investigasinya sendiri pada pertengahan pertama Februari lalu, untuk mengungkapkan pipa gas alam Nord Stream yang dirusak oleh badan intelegen AS dan tentara AS. Namun media-media utama Barat secara serentak bungkam mulut. Sedangkan pada tanggal 7 Maret, New York Times AS, The Times Inggris dan sejumlah media Jerman serentak memuat laporan yang mengklaim bahwa sebuah organisasi pro-Ukraina harus bertanggung jawab terhadap peledakan pipa gas alam Nord Stream. Menghadapi apa yang disebut oleh media Barat sebagai bahan baru, Hersh dalam wawancaranya dengan CGTN mengatakan, perbuatan media barat ini justru ingin membelokkan perhatian umum, pihak Ukraina tidak berkemampuan untuk melakukan ledakan Nord Steram.


Pembawa Acara CGTN: Apakah Anda berpendapat Organisasi Pro Ukraina Tidak Mungkin Lakukan Ledakan Kali ini?


Seymour Hersh: Sepengetahuan saya yang terbatas mengenai angkatan laut Ukraina, mereka memang berkemampuan menempatkan ranjau  laut. Saya bukan ahli bidang ini, saya mengetahui angkatan laut Ukraina tidak mempunyai ruang dekompresi menyelam yang bisa digunakan. Pipa Nord Stream terdiri dari 4 pipa, Nord Steram I dan Nord Stream II yang masing-masing mempunyai dua pipa, untuk mencegah air laut mengorosinya, pipa-pipa baja tersebut ditutupi oleh semen tebal, maka pelaku tugas tidak saja adalah ahli selam, tapi juga ahli dapat menggunakan dinamit C4, aksi mereka pun harus cepat, menjamin dinamit ditaruh di tempat cocok supaya menghacurkan pipa, mereka masih perlu berulang kali melakukan uji coba di perairan Laut Baltik selama beberapa minggu bahkan beberapa bulan.


Pembawa Acara CGTN: saat ini, pejabat AS mengungkapkan informasi kepada New York Times, maksudnya apa menurut anda?


Seymour Hersh: Mereka ingin membelokkan perhatian umum, agar publik mengabaikan laporan yang mengandungi banyak detail yang saya tulis. Proses yang saya lukis dimulai sebelum Hari Natal 2021, di sebuah kamar rahasia di Gedung Putih, Asisten Keamanan Negara untuk Presiden AS Jake Sullivan memimpin beberpa kali rapat, saya bahkan mengetahui kamar mana yang digunakannya. Staf intelegen peserta rapat dituntut mengajukan dua konsep yang reversibel dan ireversibel. Konsep reversibel ialah mengenakan lebih banyak sanksi kepada Rusia, dan konsep ireversibel ialah menggunakan bom. Dilihat dari hasil akhirnya, mereka menang benar menginginkan hasil peledakan pipa Nord Stream. Pemerintah Biden selalu mengkhawatirkan bahwa jika Jerman dapat membeli sejumlah banyak gas alam yang berharga rendah dari Rusia, jadi AS sulit membuat Jerman menjauhi Rusia.

Pembawa Acara CGTN: Anda pernah menyatakan rencana pemerintah Biden ini sangat bodoh, anda juga beberapa kali meragukan kecerdasan mereka.

Seymour Hersh: Saya bukan meragukan kecerdasan mereka, Menlu Blinken yang membatalkan kunjungan ke Tiongkok karena sebuah balon, Asisten Keamanan Suliven dan sejumlah politikus lainnya, kadar kecerdasan mereka tidak rendah. Tapi, saya berpendapat motivisinya mereka bermasalah, mereka adalah ‘pejuang perang dingin’, ini membuat mereka berbuat masalah yang bodoh. Saya berpendapat kebijakan luar negeri pemerintah ini sangat bodoh, terus membuat musuh di berbagai penjuru dunia, boleh dikatakan, hegenomisme ala AS telah tidak berguna lagi, saya menentang hegemonisme macam ini.