AS,Inggris dan Australia Bersikeras Umumkan Rencana Kapal Selam Nuklir

2023-03-15 12:08:49  

Usai pertemuan tanggal 13 Maret lalu, pemimpin AS, Inggris dan Australia mengumumkan rencana untuk memberikan kapal selam nuklir kepada Australia.

Beberapa hari sebelum rencana tersebut diumumkan, Pertemuan Dewan Pengurus IAEA Maret 2022 juga digelar di Wina. Dengan dorongan dari Tiongkok, IAEA melakukan pembahasan antar pemerintah terkait isu kerja sama kapal selam nuklir AS, Inggris dan Australia sebanyak 7 kali berturut-turut, beberapa negara menyatakan menentang dengan keras kerja sama tersebut. AS, Inggris dan Australia mengabaikan keprihatinan berbagai pihak, dengan berkepala keras mengumumkan rencana kerja sama tesebut, melawan kesepahaman multilateral dengan aksi unilateral, dan terus berjalan semakin jauh di jalan yang salah dan berbahaya. Seandainya rencana tersebut dilaksanakan, itu sudah pasti akan merusak perdamaian dan kestabilan Asia-Pasifik serta berdampak pada sistem non-proliferasi senjata nuklir internasional, memicu perlombaan senjata, rencana tersebut bagaikan membuka ‘kotak Pandora’ yang akan mendatangkan malapetaka yang tak kunjung habisnya.

AS, Inggris dan Australi sama-sama adalah negara Penandatangan Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir, namun perbuatan mereka justru bertentangan dengan perjanjian tesebut.

Selama setahun ini, untuk menutupi intrik nuklirnya, 3 negara tersebut telah beberapa kali berulah di dalam IAEA, seperti memaksa Sekretariat IAEA memberikan pengecualian, mencoba mencantumkannya dalam amandemen, namun akhirnya gagal semua. Dalam keadaan tersebut, ketiga negara tersebut bersikeras mengumumkan rincinan kerja sama terkait kapal selam nuklir, dan berlawanan dengan seluruh dunia.

Kerja sama kapal selam nuklir bukan urusan mereka sendiri melainkan berkaitan dengan kepentingan semua anggota IAEA, maka perlu dibahas dan diputuskan oleh semua anggotanya. Sebelum kesepakatan dicapai, AS, Inggris dan Australia tidak boleh melakukan kerja sama kapal selam nuklir.