AS Sebaiknya Perhatikan Masalah HAM Dalam Negerinya

2023-03-17 10:54:09  


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin di depan jumpa pers rutin yang diadakan hari Kamis (16/03) kemarin menyatakan bahwa Tiongkok menasihati pihak AS untuk memperhatikan masalah HAM di dalam negerinya.

Dikabarkan, data yang diumumkan oleh Biro Investigasi Federal AS belakangan ini menunjukkan, jumlah kejahatan kebencian di AS meningkat dari berjumlah 8.120 kasus di tahun 2020 menjadi 9.065 kasus di tahun 2021, jumlah korban juga meningkat 11,6%, berjumlah 12.411 orang, menciptakan rekor tertinggi yang baru. Di antaranya, 64,5% korban telah menjadi target kejahatan karena ras atau suku.

Wang Wenbin menyatakan, kejahatan kebencian yang semakin lama semakin serius tersebut hanyalah secuil dari puncak gunung es dalam masalah rasisme dan HAM sistematis AS. AS selalu menyebut dirinya menjunjung kesetaraan manusia, namun sebenarnya supremasi kulit putih dan xenophobia masih tersebar di AS, kelompok minoritas termasuk pribumi, keturunan Afrika, keturunan Asia, keturunan Amerika Latin serta muslim masih mengalami diskriminasi yang menyeluruh dan sistematis dalam jangka panjang di AS.

Wang Wenbin menunjukkan, ketika memandang masalah HAM-nya sendiri, AS menggunakan teleskop, namun ketika mengkritik masalah HAM negara lain, AS menggunakan kaca pembesar, ini sepenuhnya merupakan standar ganda yang dimainkan oleh AS dalam masalah HAM.

“Kami menasihati AS, masalah HAM bukan di ujung langit, tapi ada di depan mata. Pemerintah AS seharusnya segera menyelesaikan masalah diskriminasi ras, kejahatan kebencian, kekerasan senjata dan kejahatan narkoba yang semakin serius di dalam negerinya, bukannya mendandani dirinya sebagai ‘guru HAM’ yang terus berbicara menghormati dan melindungi HAM, tapi tidak melakukan aksinya secara nyata,” tutur Wang Wenbin.