Xi Jinping Rilis Sebuah Artikel di Media Rusia

2023-03-20 14:26:10  

Pada Senin hari ini (20/03), menjelang keberangkatan ke Moskwa dalam rangka kunjungan kenegaraannya terhadap Rusia, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengeluarkan sebuah artikel yang berjudul ‘Maju Mengatasi Kesulitan, Buka Lembaran Baru Tiongkok dan Rusia Bersahabat, Bekerja Sama dan Berkembang Bersama’.

Artikel tersebut menyebut, atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin, Xi Jinping akan segera mengadakan kunjungan kenegaraan terhadap Federasi Rusia. Sepuluh tahun yang lalu, setelah dirinya terpilih sebagai Presiden Tiongkok, Rusia adalah negara pertama yang dikunjunginya. Selama 10 tahun ini, dirinya telah berkunjung ke Rusia sebanyak delapan kali, dan bersama Presiden Putin membuka lembaran baru hubungan Tiongkok-Rusia.

Tiongkok dan Rusia sebagai negara tetangga terbesar saling menjadi mitra kerja sama strategis menyeluruh, dan kedua-duanya merupakan negara besar utama di dunia dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Kedua negara berpegang pada kebijakan diplomatik yang bebas merdeka, dan menempatkan hubungan Tiongkok-Rusia sebagai arah prioritas diplomatik.

Hubungan Tiongkok-Rusia mempunyai logika sejarah yang jelas dan tenaga endogen yang kuat. Selama 10 tahun ini, kerja sama kedua pihak memperoleh kemajuan yang besar di berbagai bidang dan memasuki era baru.

Pertukaran tingkat tinggi telah memainkan peran penyuluhan strategis yang penting. Tiongkok dan Rusia telah membangun mekanisme hubungan timbal balik tingkat tinggi dan kerja sama yang lengkap di berbagai bidang, serta menyediakan jaminan sistem dan mekanisme yang penting untuk mengembangkan hubungan kedua negara.

Saling kepercayaan politik kedua pihak terus diperkokoh, dan kedua pihak telah menciptakan pola baru hubungan antar negara besar. Tiongkok dan Rusia menjunjung konsep persahabatan turun-temurun, serta bekerja sama dan menang bersama, tidak menjunjung tidak bersekutu, tidak berkonfrontasi dan tidak ditujukan pada pihak ketiga, dengan tegas mendukung jalan pembangunan yang sesuai dengan keadaan negara masing-masing, dan saling mendukung pembangunan dan revitalisasi masing-masing.

Kedua pihak membentuk struktur kerja sama multi dimensi di berbagai lapisan. Dengan upaya bersama, nilai perdagangan bilateral Tiongkok dan Rusia pada tahun lalu menerobos 190 miliar dolar AS, meningkat 116% dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu. Tiongkok berturut-turut  menjadi negara mitra perdagangan terbesar bagi Rusia selama 13 tahun ini.

Kedua pihak menjunjung persahabatan turun-temurun, dan persahabatan tradisional kedua negara semakin kuat.

Kedua pihak berkoordinasi erat di arena internasional, dan  menjalankan tanggung jawab sebagai negara besar.

Hubungan Tiongkok - Rusia telah mengalami pasang-surut selama 70 tahun lebih. Mengenang masa lalu, dapat terasa bahwa hubungan Tiongkok dan Rusia saat ini dicapai dengan tidak mudah, persahabatan Tiongkok dan Rusia tidak lekang oleh waktu, maka harus dihargai. Sejarah dan praktik memberitahukan kita, hubungan Tiongkok dan Rusia dapat menahan ujian situasi internasional yang terus berubah karena kedua negara menemukan cara bergaul yang benar.

Sejak tahun lalu, krisis Ukraina telah meningkat secara menyeluruh. Tiongkok selalu bertolak dari kebenaran dan kesalahan masalah, berpendirian objektif dan adil, serta dengan aktif mendorong pembicaraan perdamaian. Xi Jinping pun mengajukan banyak usulan antara lain harus menaati asas tujuan dan prinsip Piagam PBB, menghormati keprihatinan keamanan berbagai negara yang rasional, mendukung segala upaya untuk menyelesaikan krisis Ukraina secara damai, serta menjamin kestabilan rantai pasokan global, semua ini menjadi prinsip dasar bagi Tiongkok untuk menangani krisis Ukraina.

Kita memiliki alasan untuk menantikannya, sebagai negara yang sama-sama menempuh jalan pembangunan dan revitalisasi, Tiongkok dan Rusia pasti akan memberikan kontribusi baru yang lebih besar pada kemajuan peradaban manusia.