Tiongkok Sebut ‘Pembatas’ AS adalah Wujud dari Blokade Teknologi dan Proteksionisme

2023-03-23 10:07:45  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Rabu kemarin (22/3) menyatakan, yang disebut AS sebagai ‘pagar pembatas’ semata-mata adalah wujud dari blokade teknologi dan proteksionisme.

Menurut peraturan UU Semikonduktor yang dikeluarkan Departemen Perdagangan AS, jika ingin melakukan perluasan kapasitas produksi semikonduktor di sebagian negara terutama Tiongkok dalam waktu sepuluh tahun mendatang, perusahaan yang mendapat subsidi wajib mengembalikan semua dana subsidi. 

Menanggapi pertanyaan seputar peraturan tersebut, Wang Wenbin mengatakan, AS yang bertolak dari kepentingan hegemonisnya terus menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan tindakan pengontrolan ekspornya, bahkan tak segan-segan mengorbankan kepentingan para sekutunya, memaksa sejumlah negara ikut serta untuk membendung Tiongkok, mendorong ‘pemisahan’ atau ‘pemutusan rantai’ dengan Tiongkok sehingga telah secara serius melanggar hukum ekonomi pasar dan prinsip persaingan yang adil, dan dengan serius menghalangi pemulihan dan perkembangan ekonomi dunia. Atas tindakan AS tersebut, Tiongkok  menyatakan penentangan tegas, dan telah berkali-kali melayangkan teguran serius kepada pihak AS. Tiongkok akan terus dengan teguh membela kepentingan dan hak sah perusahaan Tiongkok. Upaya penindasan tersebut tidak akan pernah menghalangi langkah pembangunan Tiongkok, namun hanya akan meningkatkan keyakinan dan kemampuan Tiongkok untuk mewujudkan kemandirian teknologi tinggi. AS yang ‘membajak’ kerja sama ekonomi dan perdagangan normal demi keegoisannya sendiri pasti akan menelan buah pahitnya sendiri.

Wang Wenbin menegaskan, Tiongkok mengharapkan berbagai pihak dapat bertolak dari prinsip untuk memelihara kepentingan jangka panjangnya masing-masing serta pasar yang adil dan setara, mematuhi peraturan ekonomi dan perdagangan internasional, berupaya bersama Tiongkok memelihara kestabilan rantai industri dan rantai pasokan global, serta memelihara kepentingan bersama semua pihak.