Membangun Dunia Yang Makmur Bersama

2023-03-24 15:41:56  

Moskow pada bulan Maret berada pada awal musim semi yang hangat. Kota ini menjadi tujuan pertama Xi Jinping setelah terpilih kembali sebagai Presiden Tiongkok. Saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok dan Rusia “harus berupaya bersama untuk memimpin dan mendorong tata kelola global maju ke arah yang diharapkan masyarakat internasional, serta mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia”.


Sepuluh tahun yang lalu, masih pada awal musim semi, Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato di Institut Hubungan Internasional Moskow, di mana Xi Jinping untuk pertama kalinya mengajukan gagasan tentang pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia. “Di dunia ini, setiap negara saling terkoneksi dan saling bersandar pada tingkat yang semakin tinggi. Umat manusia hidup di sebuah desa bumi yang sama, hidup di waktu dan ruang yang mempertemukan sejarah dan masa kini, sehingga semakin terjadilah satu komunitas di mana kita hidup bersama.”

Selama sepuluh tahun ini, Presiden Xi Jinping dengan visi sejarah yang menjangkau jauh serta wawasan yang luar biasa berturut-turut mengajukan Inisiatif Sabuk dan Jalan, Inisiatif Pembangunan Global serta Inisiatif Keamanan Global dan Inisiatif Peradaban Global, yang telah memperpadat isi teori komunitas senasib sepenanggungan manusia serta jalur untuk mempraktikkannya. Inisiatif-inisiatif tersebut telah memberikan solusi Tiongkok untuk mengantisipasi perubahan dunia, perubahan zaman dan perubahan historis.


Tiongkok tidak sebatas berperan sebagai penggagas teori komunitas senasib sepenanggungan manusia, lebih-lebih berperan sebagai pelaksananya yang tegas.



Beberapa hari yang lalu, jalur kereta api Hungaria-Serbia (ruas Belgrade-Novi Sad) merayakan genap satu tahun beroperasi secara aman. Jalur kereta api tersebut adalah salah satu proyek titik berat dari Inisiatif Sabuk dan Jalan yang dibangun bersama oleh Tiongkok dan negara-negara Eropa Timur dan Tengah. Dari kecepatan 40 kilometer per jam pada masa lampau hingga kecepatan 200 kilometer sekarang, jalur kereta api tersebut telah “membawa perubahan signifikan” bagi masyarakat setempat.



Jalur kereta api Mombasa-Nairobi yang dibangun oleh perusahaan Tiongkok telah mempercepat langkah modernisasi Kenya karena telah berkontribusi terhadap konektivitas kawasan Afrika Timur dan kerja sama Tiongkok-Afrika. Ekspres Tiongkok-Eropa telah total beroperasi untuk 65 ribu perjalanan, dan berperan sebagai arteri utama dalam pembangunan komunitas senasib sepenanggungan manusia.

CIIE yakni pameran impor Tiongkok sudah digelar untuk lima tahun secara berturut-turut. Nilai transaksi akumulatif CIIE tercatat hampir 350 miliar dolar AS. Kurang lebih 2000 komoditi diluncur secara perdana di ajang tersebut.

Dari perusahaan transnasional hingga perusahaan berbasis klan, dari pedalaman Asia hingga ujung Afrika, CIIE sudah menjadi tempat ideal untuk mewujudkan impian bagi setiap pelaku usaha yang ikut serta dalam pembangunan dunia yang makmur bersama.



Beragam pameran tingkat nasional, antara lain, CIIE, Canton Fair, CIFTIS dan Ekspo Produk Konsumer Internasional terus diadakan secara berturut-turut. Sementara itu sebanyak 21 zona percobaan perdagangan bebas digenjot secara koordinatif. Pelabuhan perdagangan bebas Hainan bermutu tinggi tengah dalam tahap pembangunan. RCEP telah resmi diberlakukan. Kini Tiongkok tengah memohon menjadi anggota CPTPP. Tiongkok berupaya mendorong pembangunan ekonomi dunia tipe terbuka dan telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam hal itu, di mana platform terbukanya terus diperluas dan mekanisme kerja samanya semakin diperkokoh.