Selama 100 Hari Pertama di Tahun 2023, Puluhan Ribu Orang di AS Tewas dalam Insiden Kekerasan Senjata

2023-04-11 15:21:51  

Menurut data yang diumumkan 'Arsip Kekerasan Senjata' AS, terhitung sampai tanggal 10 April, dalam waktu 100 hari setelah tahun baru 2023, jumlah korban tewas akibat kekerasan senjata di AS sudah melampaui 11,5 ribu orang, dan 8,8 ribu orang lainnya terluka. 


AS merupakan negara dengan kekerasan senjata terparah di dunia. Kasus penembakan sering terjadi dan dengan serius melanggar hak kelangsungan hidup rakyat yang merupakan hak asasi manusia paling mendasar. Namun, selama beberapa dekade terakhir ini, orang-orang belum pernah melihat tindakan substansif apapun yang diambil pemerintah AS untuk menyelesaikan masalah kekerasan senjata. Penyebarluasan senjata, adanya kelompok kepentingan serta kegagalan pemerintahan menjadi penyebab utama terus munculnya tragedi kekerasan senjata di AS. 


Tanggal 4 Juli 2022 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS, seorang laki-laki yang berusia 22 tahun tiba-tiba menembaki massa, dan mengakibatkan 7 orang tewas. Ini bukanlah peristiwa kekerasan senjata satu-satunya yang terjadi di AS pada hari itu, menurut statistik yang diumumkan 'Arsip Kekerasan Senjata' AS, peristiwa penembakan hampir terjadi di seluruh negara bagian AS pada hari yang sama, mengakibatkan sekurang-kurangnya 220 orang tewas, dan hampir 570 orang terluka. 


Meskipun Undang-Undang Federasi AS menuntut pemeriksaan terhadap latar belakang pembeli senjata api, namun sulit untuk menahan transaksi senjata api perseorangan. AS adalah negara dengan warga sipil yang memiliki senjata terbanyak di dunia. Menurut statistik, sekurang-kurangnya 40 persen pembeli senjata di AS tidak perlu menerima pemeriksaan latar belakang, ini menjadi sebuah kekurangan dalam transaksi senjata api AS. 

Meskipun dua golongan pendukung senjata dan pengontrol senjata saling bercekcok, namun kebijakan baru belum pernah dikeluarkan, rancangan undang-undang belum dilaksanakan, dan peristiwa penembakan terus terjadi. Pada tanggal 24 Mei 2022, seorang laki-laki yang berusia 18 tahun diam-diam memasuki Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas dan melakukan penembakan yang telah mengakibatkan 21 orang tewas termasuk 19 siswa, hal ini menjadi peristiwa penembakan dengan jumlah korban terbanyak di AS selama 10 tahun ini. 


Menghadapi kenyataan penyebarluasan senjata dan sering terjadinya kekerasan senjata, sejumlah besar kelalaian aparat penegak hukum dan kegagalan pemerintah AS telah mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keyakinan terhadap pemerintah AS. Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Chicago pada tahun 2021 menunjukkan, 46 persen keluarga di AS memiliki sekurang-kurangnya satu senjata api, hal ini berarti lebih dari 80 juta orang telah memilih untuk melindungi diri mereka dengan senjata api daripada negara yang seharusnya melindungi mereka.