Konflik bersenjata antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat Sudan masih terus berlangsung hingga hari Minggu kemarin (16/4), konflik tersebut sudah mengakibatkan sekurang-kurangnya 56 rakyat jelata tewas. Selain itu, 3 staf WFP (Program Pangan Dunia) juga tewas dalam serangan saat bertugas di Sudan.
PBB, Liga Afrika dan Liga Arab serta banyak negara menyatakan keprihatinan mereka terhadap keadaan Sudan, dan mengimbau berbagai pihak konflik untuk segera melakukan gencatan senjata, menyelesaikan krisis melalui dialog.
Pada hari Minggu pagi kemarin (16/4), Angkatan Bersenjata Sudan mengirim helikopter bersenjata untuk menyerang target Pasukan Dukungan Cepat Sudan yang terletak di bagian selatan Khartoum, ibu kota Sudan, di jalan sungai Nil di bagian timur Khartoum juga terdengar letupan tembakan yang beruntun. Selain itu, pertempuran sengit juga terjadi di beberapa bagian negara tersebut.
Menurut informasi yang diumumkan Asosiasi Dokter Sudan kemarin, konflik bersenjata ini sudah mengakibatkan sekurang-kurangnya 56 rakyat jelata tewas dan 595 rakyat jelata cedera. Keadaan korban tewas dan luka Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat Sudan masih belum jelas.
Dewan Keamanan PBB pada hari Sabtu (15/4) kemarin menyatakan keprihatinan serius terhadap konflik bersenjata Sudan, dan menyesalkan konflik tersebut telah mengakibatkan korban tewas dan luka-luka pada rakyat jelata. Dewan Keamanan PBB mendesak pihak terkait untuk segera menghentikan pertempuran, memulihkan perdamaian, menyelesaikan krisis dengan memulihkan dialog, serta meminta pihak terkait konflik untuk menjamin pertolongan kemanusiaan dan menjamin keamanan staf PBB.
Utusan Khusus PBB untuk Masalah Sudah merangkap Kepala Misi Dukungan Transisi Terpadu PBB di Sudan pada hari Minggu (16/4) kemarin mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan terhadap staf PBB dan aset kemanusiaan di Darfur, serta menyampaikan belasungkawa mendalam kepada anggota keluarga korban staf PBB.
Menanggapi konflik bersenjata di Sudan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari yang sama mengatakan bahwa pihak Tiongkok sangat mementingkan perkembangan keadaan Sudan, dan mengimbau kedua pihak terkait dalam konflik Sudan untuk secepat mungkin melakukan gencatan senjata, menghindari peningkatan situasi.