IMF: Tiongkok Jadi Daya Penggerak Utama bagi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Tahun 2023

2023-05-04 10:45:28  

Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini merilis Laporan Prospek Ekonomi Kawasan Asia Pasifik dan memprakirakan laju pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik tahun 2023 menjadi 4,6 persen, lebih tinggi daripada skala pertumbuhan pada tahun 2022, yaitu 3,8 persen, di antaranya ekonomi Tiongkok diperkirakan tumbuh 5,2 persen, akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi di Asia Pasifik.


Laporan itu menunjukkan, meskipun ekonomi dunia penuh dengan tantangan, tetapi ekonomi Asia Pasifik tetap penuh vitalitas, sebab utamanya karena ekonomi Tiongkok yang cepat pulih, serta pertumbuhan ekonomi India yang tangguh. IMF memprakirakan, kontribusi Asia Pasifik terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 akan mencapai 70 persen. 

Laporan juga menyatakan, meskipun ekonomi Tiongkok menghadapi berbagai unsur negatif seperti menurunnya kebutuhan internasional, dan sejumlah ekonomi utama yang memperketat kebijakan keuangan, tetapi kebutuhan domestik Tiongkok tetap kuat, serta memberikan daya penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi. 


Laporan memprediksi bahwa tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi berbagai ekonomi maju di Asia Pasifik akan mencapai 1,6 persen, Australia, Jepang dan Korea Selatan masing-masing akan naik 1,6 persen, 1,3 persen dan 1,5 persen. Ekonomi negara berkembang dan emerging market akan naik 5,3 persen, di antaranya India, Indonesia, Malaysia, Thailand masing-masing akan naik 5,9 persen, 5 persen, 4,5 persen dan 3,4 persen. 


Laporan tersebut memperingatkan, pertumbuhan ekonomi global mungkin akan melamban karena ekonomi mengalami tekanan akibat kenaikan suku bunga oleh negara Barat serta krisis Ukraina. Sementara itu, tingkat inflasi mancanegara tetap tinggi, dan krisis perbankan negara AS serta sejumlah negara Eropa pun mendatangkan ketidakpastian kepada prospek ekonomi. 


Menurut prediksi terbaru yang diumumkan IMF pada bulan April lalu, laju pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 akan naik 2,8 persen, dan kontribusi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 34,9 persen.