Menlu Tiongkok: De-sinisisasi yang Mengatasnamakan De-risking akan Kehilangan Peluang

2023-05-11 16:03:53  

Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengadakan jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.

Menanggapi pertanyaan yang diajukan wartawan seputar ‘de-risking’ dalam kerja sama Tiongkok-Jerman dan Tiongkok-Eropa, Qin Gang menyatakan, ketika membahas topik ‘de-risking’, kita seharusnya berpikir apa dan di mana risiko tersebut. Tiongkok tidak mengekspor sistemnya sendiri, dan berpegang teguh pada jalan pembangunan yang damai, mempertahankan strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan menang bersama, menjaga dan memelihara ketertiban internasional yang berdasarkan hukum internasional, serta menentang hegemonisme. Tiongkok bersedia menghadapi tantangan bersama berbagai negara dan membangun komunitas senasib sepenanggungan manusia. Yang diekspor oleh Tiongkok adalah peluang bukan krisis, adalah kerja sama bukan konfrontasi, adalah stabilitas bukan kekacauan, adalah jaminan bukan risiko.

Qin Gang menyatakan bahwa Tiongkok mengapresiasi sikap Jerman dan Eropa yang tidak melakukan ‘decoupling’ dengan Tiongkok, namun juga menyatakan keprihatinan atas apa yang disebut oleh Eropa mengenai ‘de-risking’. Jika melakukan ‘de-sinisisasi’ dengan mengatasnamakan ‘de-risking’, maka akan kehilangan peluang, kerja sama, stabilitas serta perkembangan.

Qin Gang menekankan, “Yang harus diperhatikan ialah segelintir negara yang sedang meluncurkan ‘perang dingin baru’, tujuannya ialah merusak peraturan internasional, menghasut perlawanan ideologis, memicu konfrontasi serta melakukan pemutusan hubungan, negara ini menyalahgunakan kedudukan monopoli mata uangnya, melaksanakan yurisdiksi lengan panjang, dan dengan sewenang-wenang mengenakan sanksi sepihak terhadap negara lain, mereka mengekspor inflasi dan krisis keuangan domestiknya, sehingga menyebabkan efek limpahan yang serius. Semua itu barulah risiko yang harus diperhatikan. Tiongkok dengan tegas menentang ‘decoupling’, dan menjaga kewaspadaan yang tinggi terhadap ‘perang dingin baru’. Marilah kita bersama-sama memelihara kelancaran rantai pasokan dan rantai industri global!”