Cari Sekutu Manipulasi Isu “Taiwan”, Washington Pasti Gagal

2023-05-14 12:32:13  

Menteri Laru Negeri AS Blinken baru-baru ini mengumumkan “dengan serius mendorong” Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengundang Taiwan berpartisipasi dalam Konferensi WHO 2023 dengan status sebagai negara peninjau. Ini adalah sekali lagi ulah yang dimainkan AS dengan isu Taiwan. Banyak media berpendapat, di bawah dorongan AS, G7 yang akan dibuka sebentar lagi akan terus mempropaganda “ancaman Tiongkok”, isu Taiwan mungkin akan kembali “diperhatikannya”

Isu Taiwan adalah sari dari kepentingan inti Tiongkok. Prinsip satu Tiongkok tidak hanya kesepahaman umum komunitas internasional dan patokan mendasar hubungan internasional, tapi juga fundamental politik pembukaan hubungan diplomatik antara Tiongkok dengan negara-negara lain. Kalau AS bermaksud mencari sekutunya memainkan isu Taiwan, bahkan membuat semacam “kesepahaman” internasional, harapan ini pasti akan sia-saikan.

Opini mencatat, dalam kunjungan ke Tiongkok pada April lalu, Preisden Prancis Macron telah menegaskan akan menghormati dan menjalankan politik satu Tiongkok, dinyatakan pula bahwa Eropa harus menetapkan permintaan kepentingan pribadi terkait isu Taiwan dan mengambil kebijakan selayak. Pendirian tersebut segera menimbulkan ketidakpuasan AS. Padahal telah terdapat keretakan di intern G7 karenaAS sudah alam memantau negara-negara sekutunya. Kekacauan isu Taiwan sebenarnya didominasi AS dari belakangnya.

Mengenai Taiwan, di satu pihak AS menyebut akan mempertahankan politik satu Tiongkok, tidak mendukung “Taiwan Merdeka”, di satu pihak lain terus menguatkan politik “mengekang Tiongkok dengan Taiwan”.

Sementara itu, sebagai tuan rumah G7 tahun ini, Jepang sedang berupya menarik kekuatan luar untuk mengintervensi urusan Selat Taiwan, bermaksud mengaitkan isu Taiwan dengan situasi Ukraina, demi mempropagandakan “ancaman Tiongkok” dan mempercepat penguatan persenjataannya, sekaligu menemukan alasan untuk menjadikan Jepang sebagai“negara normal”. Mayoritas negara Asia-Pasifik telah menyadari,  situasi Taiwan yang memanas terus pasti akan membahayakan keamana reigonal ataupun kepentingan pembangunan. Aksi Jepang yang negatif pada isu Taiwan harus diwaspadai negara-negara Asia Pasifik.

Prinsip satu Tiongkok telah diterima umum komunitas internasional, adalah kesepahaman umum dan tren besar di dunia. AS  yang ingin menarik beberapa negara sekuktu “mengekang Tiongkok melalui Taiwan” , aksi ini pasti akan mengalami gagal total.