Wujudkan Kemenangan Bersama Dunia dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan

Tahun ini adalah genap 10 tahun diajukannya Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), juga merupakan titik tolak perjalanan modernisasi ala Tiongkok. Belakangan ini, seminar internasional yang berjudul Modernisasi ala Tiongkok dan Masa Depan Sabuk dan Jalan (BRI) digelar di Beijing, untuk membahas masa depan pembangunan bersama BRI yang berkualitas tinggi dan proses modernisasi ala Tiongkok.

Mantan Direktur Kebijakan Ekonomi dan Bisnis London Inggris John Ross mengapresiasi perubahan keadaan kerja, lingkungan hidup serta pelestarian alam Tiongkok. Dia beranggapan bahwa meskipun AS dan sejumlah negeri Eropa tidak berminat pada BRI, namun menurut prediksi IMF, 56% pertumbuhan ekonomi global akan berasal dari negara-negara berkembang. Kebanyakan peradaban besar umat manusia berasal dari Asia, seperti peradaban India, Tiongkok serta Asia Barat. Modernisasi ala Tiongkok sekali lagi memperlihatkan kedudukan Tiongkok dalam proses perkembangan sejarah peradaban umat manusia, Tiongkok telah menjadi teladan bagi banyak negara.

Mantan Perdana Menteri Romania Adrian Nastase berpendapat bahwa inisiatif BRI yang diajukan oleh Presiden Xi Jinping adalah kerangka kerja sama yang sangat baik yang bermanfaat bagi 170 lebih negara, inisiatif BRI akan membantu mereka merealisasi kemakmuran dan pembangunan, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Eksekutif Tricontinental: Institute for Social Research Vijay Prashad menyatakan, inisiatif BRI membawa peluang pembangunan bagi semua negara berkembang, dan semua negara memiliki polanya sendiri untuk merealisasi modernisasi.