Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional(RCEP) hari Jumat kemarin (2/6) resmi diberlakukan di Filipina. Sejumlah pejabat Filipina turut menyatakan harapannya agar RECEP dapat membawa lebih banyak peluang bagi pembangunan Filipina, dan mempercepat pengintegrasian ekonomi regional.
Perunding utama Filipina di bidang RECP Allan Gepty di depan jumpa pers yang diadakan di Manila kemarin mengatakan, pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas yang terbesar di dunia di Filipina merupakan tongkat sejarah yang bakal membawa lebih banyak peluang bagi Filipina di bidang perdagangan, jasa dan investasi, dan memperoleh akses pasar yang lebih besar.
Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Alfredo Pascual menyatakan, RCEP bakal membawa lebih banyak keuntungan bagi UMKM, agar mereka berpeluang untuk partisipasi dalam koordinasi rantai nilai global. Pemerintah Filipina akan menitikberatkan perkenalan regulasi dan keunggulan RCEP kepada kalangan bisnis, dalam rangka membantu para pengusaha UMKM dengan baik menggunakan platform perdagangan bebas yang terbuka dan inklusif.
Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Pembangunan Filipina pernah memprakirakan bahwa bergabung ke dalam RCEP dapat mendorong volume total ekonomi Filipina bertumbuh sebesar 2%. Sementara itu, Kementerian Keuangan Filipina dalam sebuah pernyataannya mengatakan, produk pertanian, komponen mobil dan busana yang diproduksi di Filipina akan mendapat manfaat dari RCEP, dan hal tersebut akan membantu peningkatan daya saing internasional Filipina di sektor usaha terkait.