Santo Darmosumarto : Indonesia dan Tiongkok Capai Banyak Hasil Kerja Sama Saling Menguntungkan Selama 10 Tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia

2023-06-12 16:03:47  

Kemitraan Strategis Komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia mencapai banyak kerja sama saling menguntungkan sejak dibentuk pada tahun 2013. Tahun 2023 menandai 10 tahun dibentuknya Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia, Indonesia berkomitmen memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif dengan Tiongkok, antara lain di bidang ekonomi dan perdagangan, investasi, perindustrian, pembangunan infrastruktur kesehatan, ketahanan pangan dan energi terbarukan. Hal ini disampaikan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Santo Darmosumarto dalam Diskusi Peringatan 10 Tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia yang diselenggarakan di Chinese Academy of Social Sciences, Beijing, Tiongkok pada 12 Juni 2023.

 

Diskusi dihadiri oleh Direktur Asia Timur Kemlu RI Santo Darmosumarto, Direktur Pusat Studi Asia Tenggara Chinese Academy of Social Sciences, Xu Liping dan sejumlah akademisi Tiongkok. Selaku pembicara utama, Bapak Santo Darmosumarto membuka diskusi dengan memaparkan berbagai capaian Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Santo mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia telah menciptakan banyak kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara, antara lain di bidang ekonomi dan perdagangan, investasi, perindustrian, pembangunan infrastruktur kesehatan, ketahanan pangan dan energi terbarukan. Hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia juga semakin erat, hal ini ditandai dengan seringnya kunjungan timbal balik yang dilakukan pemimpin kedua negara. Pada tahun 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada 25-26 Juli 2022, sedangkan Presiden Tiongkok Xi Jinping juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G20  yang digelar di bali pada 15-16 November. Lalu Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang juga melakukan kunjungan ke Indonesia pada 21-23 Februari 2023, ini merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dilantik pada Desember 2022.

 

Terkait kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur, Santo mengatakan, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang direncanakan beroperasi secara resmi pada 18 Agustus 2023 merupakan salah satu capaian dalam sinergi Gagasan Poros Maritim Dunia Indonesia dan Inisiatif Belt and Road Tiongkok. Santo berharap Proyek KCJB tidak menjadi proyek terakhir, tapi ke depannya, diharapkan semakin banyak proyek kerja sama kedua negara di bidang pembangunan infrastruktur.

Sedangkan di bidang perdagangan, Santo mengatakan,  berbagai investasi yang dilakukan oleh Tiongkok di Indonesia akhir-akhir ini berhasil mendongkrak ekspor Indonesia ke Tiongkok, sehingga neraca perdagangan kedua negara menjadi semakin berimbang. “Pada tahun 2018, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat 27 miliar dolar AS, dan impor Indonesia dari Tiongkok senilai 45 miliar dolar AS, angkanya sangat jomplang. Namun pada tahun 2022, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok telah mencapai 65 miliar dolar AS, dan impor Indonesia dari Tiongkok tercatat 57 miliar dolar AS. Dari statistik, kita bisa melihat neraca perdagangan Tiongkok-Indonesia telah menjadi berimbang,” tutur Santo.

 

Santo juga menegaskan, kebijakan dalam dan luar negeri Tiongkok memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia dan kestabilan kawasan. “Sebagai contohnya, sewaktu pandemi, saat Tiongkok menghadapi permasalahan terkait produksi, dampaknya terasa sekali di kawasan, khususnya bagi negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan perdagangan dengan Tiongkok, negara-negara yang masuk dalam rantai pasokan Tiongkok. Dari situ kita melihat peran penting Tiongkok di kawasan dan dunia terkait isu ekonomi, dan kita memastikan bagaimana peran Tiongkok terus berkembang, tapi kita terlibat di dalamnya juga, utamanya kita melihat potensi Tiongkok semakin meningkat, investasinya di Indonesia seperti apa,” tambah Santo.

Indonesia merupakan ketua bergilir ASEAN pada tahun 2023 ini, Santo mengatakan, seiring dengan semakin membaiknya hubungan bilateral Indonesia dengan Tiongkok, Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN berharap hubungan dalam konteks regional juga semakin membaik. “Pada tahun lalu , ASEAN dan Tiongkok berhasil meningkatkan status kemitraannya dengan ASEAN menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, saya rasa kita memiliki keinginan untuk meningkatkan kerja sama tidak hanya di level bilateral, tapi juga di level regional, dan tentunya banyak sekali hal-hal terkait kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok yang perlu menjadi perhatian bersama,” tutup Santo.