Pernyataan Soal “Pemaksaan Ekonomi” AS dan Inggris Justru Cela Diri Sendiri

2023-06-13 10:53:15  

Menanggapi pernyataan bersama terkait “pemaksaan ekonomi” yang dikeluarkan AS dan Inggris, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam konferensi pers hari Senin kemarin (12/06) menunjukkan, membaca pernyataan yang dikeluarkan oleh AS, Aliansi Lima Mata (FVEY) dan Jepang tersebut membuat orang merasa setiap kalimat tertuju pada AS sendiri.

Menurut laporan, AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Jepang dalam pernyataan bersama mengatakan, mereka menyatakan keprihatinan serius pada hal-hal terkait “pemaksaan ekonomi” yang berhubungan dengan perdagangan serta kebijakan dan tindakan non-pasar, sementara menyebut bahwa perbuatan tersebut mengancam sistem perdagangan multilateral dan merugikan hubungan antar negara. Pernyataan tersebut menyatakan pula kekhawatiran atas “subsidi umum” dan “kerja paksa”.

Menjawab pertanyaan wartawan, Wang Wenbin mengatakan, “Undang-undang Chip dan Sains yang dikeluarkan AS menuntut perusahaan yang menerima subsidi dari pemerintah AS untuk tidak memperluas kapasitas produksi chip canggih di Tiongkok dalam 10 tahun ini, dan menekan sekutunya untuk membatasi ekspor semikonduktor terhadap Tiongkok, bukankah ini adalah ‘pemaksaan ekonomi’ yang tipikal? Konsep keamanan negara yang diperluas oleh AS menyerang Huawei dan Tik Tok tanpa alasan dengan menyalahgunakan kekuatan negara, bukankah ini adalah ‘aksi non-pasar’ yang terang-terangan? AS selama beberapa tahun berturut-turut menghalangi pemilihan hakim  untuk Badan Banding WTO, mengakibatkan mekanisme penyelesaian perselisihan menjadi lumpuh, selain itu, AS juga tidak melaksanakan keputusan yang diberlakukan oleh WTO, bukankah ini adalah ancaman terbesar bagi sistem perdagangan multilateral?”