Tiongkok Desak Jepang Hadapi Kekhawatiran Masyarakat Internasional Terkait Pembuangan Air Limbah Nuklir ke Laut

Wakil Tiongkok menyampaikan pidato di depan Konferensi Ke-53 Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada hari Kamis kemarin (22/6), dan mendesak Jepang menghadapi kekhawatiran rasional masyarakat internasional dalam masalah pembuangan air limbah nuklir ke laut.

Wakil Tiongkok menyatakan, Jepang yang berkepala batu untuk membuang air limbah nuklir ke laut, telah melanggar kewajibannya dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut. Sampai sekarang Jepang masih tidak bisa membuktikan pembuangan air limbah adalah aman dan tidak berbahaya. Data yang diumumkan Jepang menandakan 70 persen air limbah nuklir setelah melalui pengolahan belum mencapai standar. Pembuangan air limbah ke laut bukan solusi satu-satunya penanganan air limbah nuklir Fukushima, juga bukan cara paling aman dan paling optimal. Pihak Jepang dengan alasan biaya bersikeras membuang air limbah ke laut, mengalihkan risiko polusi nuklir kepada seluruh umat manusia, telah sangat merugikan hak kesehatan rakyat berbagai negara.

Wakil Tiongkok menekankan, keputusan pemerintah Jepang terkait pembuangan air limbah bersangkutan dengan keamanan lingkungan ekologis global dan hak kesehatan rakyat berbagai negara. Ini bukan urusan Jepang sendiri, pihak Jepang harus mengindahkan suara menentang dalam negeri dan kekhawatiran rasional masyarakat internasional, sungguh-sungguh menunaikan kewajiban internasionalnya, menangani air limbah nuklir secara terbuka dan transparan dan dengan cara yang paling aman dan paling optimal untuk mencegah terjadinya malapetaka atau keadaan yang sulit dibalikkan.