Pertama Kalinya Argentina Bayar Utang Luar Negeri dengan RMB, Apa Artinya?

2023-07-04 10:44:01  

Pada tanggal 30 Juni lalu, Argentina menggunakan cara perhitungan SDR (Special Drawing Rights) dan mata uang RMB membayar 2,7 miliar utang luar negerinya yang jatuh tempo kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Ini adalah pertama kalinya Argentina menggunakan RMB membayar utang luar negerinya. Sehari sebelumnya, Bank Sentral Argentina mengumumkan akan memasukkan RMB dalam sistem perbankan lokal sebagai mata uang yang dapat ditabung dan ditarik secara bebas, dan untuk itu mereka telah meratifikasi lembaga moneter lokal untuk membuka rekening tabungan RMB.

Sejak memasuki tahun ini, kerja sama Tiongkok dan Argentina di bidang moneter terus meningkat. Pada bulan April lalu, Argentina meresmikan penggunaan RMB untuk membayar komoditas yang diimpor dari Tiongkok. Pada awal bulan Juni lalu, Argentina dan Tiongkok sepakat untuk  memperpanjang perjanjian swap atau pertukaran mata uang senilai 130 miliar yuan RMB, dengan meningkatkan batas kredit dari 35 miliar menjadi 70 miliar yuan RMB. Setelah itu, Komisi Sekuritas Nasional Argentina juga menyetujui penerbitan produk sekuritas yang diselesaikan dengan menggunakan RMB di pasar lokal. Serangkaian tindakan tersebut mengindikasikan bahwa kerja sama moneter antara Tiongkok dan Argentina telah memasuki jalur cepat.

Diperluasnya kerja sama moneter Tiongkok dan Argentina mencerminkan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral tengah berkembang secara sehat. Saat ini, Tiongkok adalah salah satu mitra perdagangan terbesar bagi Argentina. Pada tahun 2022, volume perdagangan bilateral Tiongkok-Argentina tercatat 21,37 miliar dolar AS, untuk pertama kalinya menerobos level 20 miliar dolar AS. Perusahaan dari kedua negara kini cenderung menggunakan RMB dalam transaksi perdagangan maupun investasi untuk meminimalisasi biaya dari fluktuasi kurs mata uang, sehingga dapat mengurangi risiko dan membantu peningkatan perdagangan bilateral.

Kerja sama mana pun harus bersifat saling menguntungkan, tak terkecuali dalam kerja sama moneter antara Tiongkok dan Argentina. Bagi Argentina, perluasan penggunaan RMB akan membantu penyelesaian masalah domestik yang paling mendesak. Beberapa tahun belakangan ini, Argentina selalu menghadapi kelangkaan dolar AS. Pada akhir tahun 2022, utang luar negeri Argentina mencapai 276,7 miliar dolar AS, namun cadangan devisanya hanya tercatat 44,6 miliar dolar AS. Memperluas penggunaan RMB akan membantu Argentina menghemat sejumlah besar dolar AS dan meredakan tekanan dari berkurangnya cadangan devisa, sehingga dapat terus mendukung vitalitas ekonomi mereka.

Bagi Tiongkok, melakukan pertukaran mata uang dengan Argentina juga membawa manfaat. Menurut statistik, pada bulan April dan Mei lalu, volume impor Argentina yang dihitung dengan RMB menempati 19 persen dari volume total impor dua bulan tersebut.

Selain itu, melalui serangkaian langkah yang diambil Bank Sentral Argentina tersebut, seperti memasukkan RMB dalam paket mata uang yang dapat dideposito atau ditarik secara bebas dalam sistem perbankan lokal, serta mengesahkan pembukaan rekening RMB di lembaga-lembaga keuangan setempat dan menggunakan RMB untuk transaksi sekuritas, maka perusahaan modal Tiongkok telah memperluas investasinya di Argentina, karena langkah-langkah tersebut telah menurunkan biaya pendanaan dan pengoperasian di Argentina, sehingga pengaruhnya semakin luas.

Dilihat dari jangka panjang, peningkatan kerja sama moneter Tiongkok dan Argentina akan menimbulkan pengaruh yang melampaui lingkup bilateral. Sebagai ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin, tindakan Argentina memiliki efek contoh yang nyata. Kini, dengan dorongan Brasil dan Argentina, negara-negara Amerika Latin lainnya telah berturut-turut mengajukan konsepnya tentang ‘dedolarisasi’. Presiden Venezuela menyatakan telah memulai proses untuk menghapuskan hegemoni dolar AS. Sedangkan Presiden Bolivia menyatakan akan menjajaki kemungkinan transaksi dengan RMB. Fenomena itu mencerminkan keinginan kuat negara-negara berkembang untuk mewujudkan keanekaragaman moneter dan menempuh jalan pembangunan yang bebas merdeka.