Wang Yi Temui Menlu AS dan Paparkan Pendirian Tiongkok Seputar Keamanan Siber dan Pemberantasan Narkoba

2023-07-15 09:43:13  

Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT Wang Yi menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Jakarta. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam jumpa pers hari Jumat kemarin (14/7) mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Wang Yi telah menguraikan pendirian Tiongkok mengenai keamanan siber dan pemberantasan narkoba.

Menurut keterangan pejabat AS, pihak AS menyinggung serangan peretasan yang dialami situs resmi pemerintah AS. Diberitakan, Blinken menyatakan AS akan mengambil aksi selayaknya untuk mengusut tanggung jawabnya.

Menanggapi hal itu, Wang Wenbin mengatakan, Wang Yi telah memaparkan pendirian prinsipal Tiongkok terkait keamanan siber. “Badan Pemerintah Tiongkok hampir setiap hari mengalami serangan siber yang masif, dan kebanyakannya bersumber AS. Tiongkok telah berkali-kali memberikan keterangan tentang hal itu kepada masyarakat internasional. Tiongkok adalah korban terbesar dari serangan siber. AS tidak boleh sembarangan mencela Tiongkok.”

Selain itu, masih menurut pengungkapan pejabat AS, dalam pertemuan tersebut Tiongkok dan AS telah membahas isu pengelolaan dan pengontrolan obat Fentanil. Wang Wenbin menyatakan, Tiongkok telah menyatakan pendirian prinsipal dan keprihatinannya kepada AS. Wang Yi menunjukkan, Tiongkok adalah negara yang bersikap paling tegas dalam pemberantasan narkoba, sekaligus negara yang melaksanakan kebijakannya secara paling tuntas, juga merupakan salah satu negara yang memiliki rekam jejak yang paling baik. Atas pertimbangan keprihatinan AS, serta dengan bertolak dari situasi keseluruhan hubungan kedua negara, jauh pada beberapa tahun yang lalu Tiongkok telah mengambil Keputusan untuk memasukkan Fentanil dalam daftar substansi terkontrol, dan hingga sekarang Tiongkok tetap adalah satu-satunya negara yang berbuat demikian.

Akan tetapi, upaya Tiongkok tersebut tidak mendapat apresiasi sepenuhnya dari AS, yang sebaliknya terus mencela dan mencoreng Tiongkok dalam isu Fentanil, bahkan sengaja menjebakkan warga Tiongkok dalam proses penegakan hukumnya. Tindakan AS tersebut sangat tidak konstruktif. AS seharusnya menyelesaikan masalah dengan sikap sama derajat, menghormati dan kerja sama, selekasnya mencabut sanksinya terhadap lembaga-lembaga Tiongkok yang mengurusi pemberantasan narkoba, dengan harapan dapat meratakan jalan bagi dialog dan kerja sama kedua belah pihak.