Tiga Signal Positif dalam Pertemuan Menlu Kerja Sama Asia Timur

2023-07-17 14:55:40  


 


Pertemuan Menteri Luar Negeri Kerja Sama Asia Timur baru-baru ini diadakan di Jakarta, ibu kota Indonesia, Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) Wang Yi menghadiri pertemuan tersebut. Jika dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, pertemuan menteri luar negeri tahun ini mengeluarkan lebih banyak sinyal positif.

Pertama, suasananya lebih damai. Kesepuluh negara anggota ASEAN pada umumnya menghargai pembangunan pusat pertumbuhan dan menjunjung prioritas pembangunan, sangat sesuai dengan gagasan Tiongkok. Berbagai negara memuji serangkaian inisiatif global yang diajukan Presiden Xi Jinping, berharap dapat memanfaatkan kesempatan untuk aktif berpartisipasi di dalamnya. Banyak menteri luar negeri yang menekankan bahwa kemakmuran ASEAN berhubungan erat dengan pembangunan Tiongkok, dan bersedia untuk membangun bersama “Sabuk dan Jalan” yang berkualitas tinggi.



Dalam pertemuan 10+3, berbagai pihak juga berfokus pada kerja sama sub-regional, mengajukan rencana untuk hal tersebut, serta memberikan tenaga penggerak untuk memulai kembali kerja sama antar Tiongkok, Jepang dan Korsel.

Pihak ASEAN menekankan bahwa kawasan ini tidak akan kembali menjadi tempat adu domba, harus bersatu jangan terpecah, mengimbau untuk bebas dari prasangka dan niat buruk, lebih banyak mendengar dan berkomunikasi. Pidato provokatif yang disampaikan beberapa negara tidak pantas dan telah dibantah oleh pihak Tiongkok dengan fakta.

Kedua, hasilnya sangat menonjol. Ada dua hal utama dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Tiongkok-ASEAN.



Pertama, diluluskannya “Pernyataan Bersama Peringatan Genap 20 Tahun Tiongkok Bergabung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara(TAC)”.

Kedua, pengumuman telah selesainya pembacaan kedua “Kode Etik di Laut Tiongkok Selatan”, diluluskannya dokumen pedoman “Kode Etik di Laut Tiongkok Selatan” telah menciptakan syarat untuk segera memulai pembacaan yang ketiga, melangkah menuju tahap penting untuk mencapai kesuksesan.

Ketiga, interaktif yang lebih pragmatis. Delegasi Tiongkok mengadakan lebih dari sepuluh pertemuan bilateral. Pertemuan Tiongkok-AS mengundang lebih banyak perhatian, kedua pihak masing-masing berpendapat bahwa pertemuan ini bersifat jujur, pragmatis dan konstruktif.