Korut Berikan Peringatan Serius kepada AS dan Korsel

2023-07-21 15:15:17  

Menurut laporan media KCNA, Menteri Pertahanan Korea Utara (Korut) Kang Sun-nam, dalam pernyataannya hari Kamis kemarin (20/7) mengecam rapat “tim konsultasi nuklir” yang diadakan oleh Amerika Serikat (AS) dan Korsel pada hari Selasa (18/7) lalu, dan menekankan bahwa berlabuhnya kapal selam nuklir strategis AS di Busan merupakan pertama kalinya AS menempatkan senjata nuklir strategisnya di Semenanjung Korea setelah 40 tahun lebih berselang, dan hal tersebut telah “secara langsung memberikan ancaman nuklir yang sesungguhnya” kepada Korut.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa di antara negara-negara pemilik senjata nuklir di dunia, hanya AS yang secara terbuka menetapkan penggunaan senjata nuklir terhadap negara tertentu sebagai kebijakan. Karena aktivitas militer AS dan negara pengikutnya tersebut, situasi keamanan militer di Semenanjung Korea mengalami perubahan mendasar.

Kang Sun-nam memperingatkan AS, “Pengintensifan visibilitas penempatan aset strategis termasuk kapal selam nuklir strategis mungkin sesuai dengan syarat penggunaan senjata nuklir sebagaimana yang diartikulasikan dalam kebijakan kekuatan nuklir Korut”.

Pernyataan mengatakan, kekuatan militer Korut akan memelihara kedaulatan, keutuhan wilayah dan kepentingan dasar negerinya secara bertanggung jawab, dan mencegah terjadinya perang nuklir di Semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur Laut.

Sebelumnya, kantor berita Yonhap melaporkan bahwa Koordinator AS untuk Indo-Pasifik, Kurt Campbell hari Selasa (18/7) lalu selama kunjungannya di Korsel menyatakan, sebuah kapal selam nuklir strategis AS sedang berlabuh di pelabuhan Busan. Pada hari Rabu (19/7) lalu, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah naik ke kapal selam nuklir strategis “Kentucky” yang berlabuh di pelabuhan Busan tersebut dan meninjau bagian dalam kapal selam tersebut.