Pada tanggal 11 Agustus waktu setempat, PM Singapura Lee Hsien Loong bertemu dengan Anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok selaku Menteri Luar Negeri, Wang Yi, yang sedang mengunjungi Singapura.
Wang Yi menyampaikan salam hangat dari para pemimpin Tiongkok, dirinya yakin bahwa di bawah pimpinan strategis kedua pemimpin negara, hubungan Tiongkok-Singapura akan terus menjadi yang terdepan dalam hubungan Tiongkok dengan negara-negara tetangga. Tahun ini menandai peringatan 100 tahun kelahiran Lee Kuan Yew. Singapura telah mengadopsi nilai-nilai oriental untuk memajukan proses modernisasi dan telah menempuh jalur pembangunan yang sukses. Tiongkok mendukung Singapura menjunjung tinggi harapan rakyat dan terus berkembang menuju kemakmuran.
Lee Hsien Loong menitipkan salam tulusnya untuk para pemimpin Tiongkok, dan menyatakan bahwa salah satu harta yang ditinggalkan oleh Lee Kuan Yew adalah kerja sama dengan generasi tua para pemimpin Tiongkok dan meletakkan fondasi yang kokoh bagi perkembangan hubungan Singapura-Tiongkok, mereka akan senantiasa mengingat inspirasi yang diberikannya dan mewarisi persahabatan Singapura-Tiongkok. Singapura menilai tinggi tekad dan upaya Tiongkok dalam mendorong modernisasi ala Tiongkok, dan akan terus meningkatkan kerja sama Singapura-Tiongkok, serta merintis masa depan yang baru bagi hubungan bilateral. Saat ini, dunia masih tidak stabil dan damai, diharapkan negara-negara besar dapat memainkan peran utamanya dalam mencari keuntungan bersama dan menang bersama. Singapura mendukung ASEAN dan Tiongkok untuk memperdalam kerja sama dan bersama-sama memelihara perdamaian, stabilitas, dan pembangunan kawasan.
Wang Yi menyatakan bahwa AS tidak ingin melihat Tiongkok dan negara berkembang lainnya berkembang, karena AS ingin mempertahankan hegemoni unipolarnya. Di satu sisi, AS mendukung kekuatan separatis "kemerdekaan Taiwan" yang "mengandalkan AS untuk mencapai kemerdekaan" dan melanggar batasan Tiongkok. Di sisi lain, AS merobek kepura-puraannya dalam persaingan yang sehat, dan memaksa negara lain untuk melakukan proteksionisme sepihak terhadap Tiongkok. Tindakan ini hanya akan merusak kredibilitasnya sendiri dan membuktikan kepada dunia bahwa AS telah menjadi faktor ketidakstabilan terbesar di dunia saat ini.
Selama kunjungannya, Wang Yi juga mengadakan pertemuan secara trepisah dengan Wakil PM Singapura pertama Lawrence Wong Shyun Tsai dan Menlu Singapura Dr. Vivian Balakrishnan.