Tanggal 15 Agustus 2023 adalah Hari Ekologi Nasional pertama Tiongkok.
Pada 18 tahun yang lalu, selama berjabatan di Provinsi Zhejiang, pada tanggal 15 Agustus 2005, Xi Jinping menginspeksi Kabupaten Anji, Kota Huzhou, dan untuk pertama kalinya mengajukan teori ilmiah “air jernih dan gunung hijau adalah gunung emas dan perak”, inilah gagasan inti pemikiran peradaban ekologis Xi Jinping.
Demi langit yang lebih biru, tanah yang lebih hijau dan air yang lebih jernih, sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok, jejak kaki Presiden Xi untuk mendorong pembangunan peradaban ekologis sudah tersebar di seluruh Tiongkok. Di kota Chongqing, dia menekankan hendaknya memprioritaskan perbaikan lingkungan ekologis Sungai Yangtze, bersama-sama melestarikannya dan tidak mengeksploitasi. Di Provinsi Shandong, dia menekankan perlunya mendorong pelestarian Sungai Kuning untuk menjamin Sungai Kuning terbebas dari banjir. Di kota Guizhou, dia menginspeksi lingkungan ekologis Sungai Wujiang dan kualitas airnya. Di Sungai Lijiang, dia memperhatikan pelestarian pegunungan dan perairan Guilin. Di Dataran tinggi Qinghai-Tibet, dia menekankan perlunya untuk secara sungguh-sungguh melindungi ekosistem kutub ketiga di bumi ini.
Pada 20 tahun yang lalu, karena mengembangkan pertambangan, gunung dan air di sekeliling Desa Yucun, Kabupaten Anji hampir menjadi gunung gundul dan polusi air. Melalui pertimbangan yang mendalam, para penduduk desa memutuskan untuk menutup pertambangan dan pabrik semen, berupaya melanjutkan kehidupan yang baik tanpa merusak lingkungan hidup.
Pada bulan Agustus 2005, Xi Jinping yang saat itu menjabat sebagai Sekjen Komite PKT Provinsi Zhejiang menginspeksi Desa Yucun, setelah mengetahui tindakan penduduk desa tersebut, dia menilainya sebagai “tindakan yang sangat cerdas”, dan untuk pertama kalinya mengajukan gagasan”‘air jernih dan gunung hijau adalah gunung emas dan perak”.
Kini, dengan mengandalkan lingkungan ekologis yang baik, bisnis inap desa di Desa Yucun semakin populer, wisata desa semakin ramai, penyerapan karbon dengan hutan bamboo dapat membantu penduduk desa mewujudkan “penghasilan dari udara”. Desa Yucun telah menempuh jalan pembangunan berkelanjutan dengan lingkungan ekologis yang indah, industri yang berkembang dan penduduk yang kaya.
Desa Yucun bagaikan jendela yang mencerminkan pemikiran mendalam Presiden Xi terhadap pembangunan peradaban ekologis.
Pada musim gugur tahun 2021, Sidang tahap pertama COP15 Konferensi Keanekaragaman Hayati dibuka di kota Kunming.
“Masyarakat internasional hendaknya meningkatkan kerja sama, bersolidaritas dan berupaya bersama membangun komunitas kehidupan di bumi.” Presiden Xi mengajukan pembangunan kampung halaman bumi yang harmonis antara manusia dengan alam, membangun kampung halaman bumi yang ekonomi dan lingkungannya berkembang selaras, serta membangun kampung halaman bumi di mana berbagai negara di dunia dapat berkembang bersama.
Tiongkok secara inisiatif mengalokasikan dana sebesar 1,5 miliar Yuan RMB untuk membentuk Dana Keanekaragaman Hayati Kunming, dan mendukung usaha pelestarian keanekaragaman hayati negara-negara berkembang. Bertolak dari kota Kunming, “Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal” yang bersignifikansi sejarah akhirnya tercapai, dan telah membuka lembaran baru tata kelola keanekaragaman hayati global.
Dalam hati Presiden Xi, peradaban ekologis adalah tren sejarah perkembangan peradaban manusia. Manusia hanya memiliki satu bumi, melestarikan lingkungan ekologis dan mendorong pembangunan berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama berbagai negara.
Berorientasi pada masa depan, Presiden Xi telah memberikan komitmen Tiongkok:
“Tiongkok akan meningkatkan kontribusi nasionalnya, mengambil kebijakan dan tindakan yang lebih kuat agar emisi karbon dioksida dapat mencapai puncaknya sebelum tahun 2030, dan berupaya mewujudkan netralitas karbon sebelum tahun 2060”. Demikian pengumuman Presiden Xi dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-75 pada bulan September 2020.
Tiongkok tidak hanya memberikan komitmennya, tapi juga melaksanakannya.
Mewujudkan puncak karbon dan netralitas karbon adalah komitmen Tiongkok pada masyarakat internasional, juga adalah tuntutan intern Tiongkok demi pembangunan berkualitas tingginya. Presiden Xi berulang-kali menekankan bahwa “mewujudkan target ‘dua karbon’ bukanlah tugas yang diberikan orang lain, melainkan kewajiban yang harus kita lakukan.”