William Lai Adalah ‘Pengacau’ Total

2023-08-19 13:38:28  

Wakil Pemimpin daerah Taiwan Tiongkok William Lai balik ke Taiwan setelah mengakhiri perlawatannya di AS dengan dalih  ‘transit’ Jumat kemarin (18/08). Sebelum dan setelah dia berlawat ke AS, rakyat Taiwan dan masyarakat Tionghoa di AS memprotesnya dengan teriakan slogan ‘menentang Taiwan Merdeka’, ‘Taiwan Merdeka, Jalan Buntu’. AS pun sengaja tidak begitu pedulinya, semua ini membuktikan bahwa berbagai pihak mengenal William Lai adalah ‘pengacau ’ total, dan elemen ‘Taiwan Merdeka’ yang buruk namanya tidak disukai di mana-mana.

Dalam jangka panjang, William Lai selalu menyebut dirinya sebagai ‘pekerja Taiwan Merdeka yang pragmatis’. Tahun-tahun terakhir ini, dari mulutnya selalu dikeluarkan banyak opini salah yang menyebarkan ‘Taiwan Merdeka’, menghasut ‘benci Tiongkok dan melawan Tiongkok’, merusak kesatuan negara. Tahun ini dia dicalonkan sebagai kandidat pemimpin daerah Taiwan 2024 oleh Partai Progresif Demokrat, dengan kebutuhan strategis pemilihan, dia mengubah ‘melawan Tiongkok melindungi Taiwan’ sebagai ‘melindungi Taiwan secara damai’. Namun ekor rubah tak bsa disembunyikan.

Belakangan ini, dalam wawancara khusus oleh Bloomberg AS, William Lai sekali lagi menawarkan pandangan separtis ‘Taiwan Merdeka’. Hal ini dengan jelas menunjukkan, bagaimanapun ditutupi pakaian ‘perdamaian’ dalam bentuk apa, tak bisa disembunyikan wajah sebenarnya ‘Taiwan Merdeka’. Menjual kepentingan bangsa, menghalangi penyatuan kembali negara, apa yang dilakukan William Lai sepenuhnya membuktikan, dia adalah ‘pengacau’ yang merusak perdamaian dan kestabilan di Selat Taiwan.

Sementara itu, William Lai dengan sekuat tenaga mengembar-gemborkan pula yang disebutnya ‘ancaman daratan Tiongkok’ , mencari dalih untuk membuang uang rakyat Taiwan sebagai ‘tarif perlindungan’. Tahun-tahun terakhir ini, perkembangan sosial ekonomi Taiwan mengalami banyak tantangan, Partai Progresif Demokrat yang berkuasa dan orang seperti William Lai tak  menanggapi tuntuan rakyat, malah menjadi ‘mesin ATM’ bagi produsen senjata AS. Menurut statistik, dua tahun saja, nilai total penjualan senjata AS kepada Taiwan mencapai 4 miliar dolar AS, banyak senjata AS dijual ke Taiwan sehingga pulau Taiwan menjadi ‘tong mesiu’ yang berbahaya. Seandainya biarkan saja orang seperti William Lai menghasut ‘benci Tiongkok dan melawan Tiongkok’, Taiwan akan lebih lanjut diseret ke kancah perang.

Banyak analisis menunjukkan, William Lai terkenal dengan ‘Taiwan Merdeka’, sedangkan karakternya keras kepala dan selalu berubah-ubah. Penerimaan dingin AS terhadap William Lai yang ‘transit’ menunjukkan adanya ‘pandangan ragu-ragu akan William Lai’ di dalam pemerintah AS. Gagal dugaan William Lai bahwa AS mendukungnya dalam pemilihan.

Banyak pengamat berpendapat, kini, Taiwan sedang menghadapi pilihan krusial mengenai dua jalan dan dua prosepek yaitu perdamaian atau perang, kemakmuran atau resesi. Semakin banyak rakyat Taiwan menyadari, ‘Taiwan Merdeka’ dengan perdamaian dan kestabilan Selat Taiwan seperti air dan api yang tak bisa berbaur, adalah jalan yang berlawanan dengan kepentingan dan kesejahteraan saudara di kedua tepi selat. Dengan tegas menentang kaum separatis ‘Taiwan Merdeka’, bersama-sama mengupayakan penyatuan damai baru paling sesuai dengan kepentingan bersama orang Tionghoa di kedua tepi. Daratan Tiongkok bersedia memberi ruang luas untuk penyatuan damai, tapi mutlak tidak meninggalkan ruang kepada kaum separatis ‘Taiwan Merdeka’.

Orang seperti William Lai harus jelas, tren historik negara berjaya, bangsa bangkit, kedua tepi disatukan tak dapat dihalangi oleh siapa saja dan kekuatan mana saja. ‘Pengacau’ yang melupakan leluhur, mengupayakan Taiwan Merdeka dengan mengandalkan AS akan menjadi pengkhianat negara dan bangsa, dan akan dipaku  pada pilar rasa malu dalam sejarah.