Bersikeras Membuang Air Limbah Nuklir ke Luat, Reputasi Jepang Hancur Total

2023-08-23 11:51:39  

Tanpa peduli pada pertentangan tegas dari dalam dan luar negeri, pada hari Selasa kemarin (22/8), pemerintah Jepang mengumumkan akan mulai secara resmi membuang air limbah nuklir ke laut pada hari Kamis besok (24/8). Warga Jepang, organisasi internasional dan negara-negara pesisir Pasifik pada hari Selasa (22/8) kemarin beramai-ramai mengecam keputusan Jepang tersebut dan menuntut Jepang untuk segera membatalkan keputusan tersebut. Komunitas internasional berpendapat,  tindakan Jepang yang bersikeras membuang limbah ke laut tidak hanya melanggar hukum internasional tapi juga akan mendatangkan malapetaka yang tak terhindarkan.

Dua tahun yang lalu, Jepang mengumumkan rencana pembuangan air limbah nuklir ke laut, keputusan itu selalu diragukan oleh publik. Untuk membujuk publik, pemerintah Jepang dan perusahaan tenaga listrik Tokyo (TEPCO) berkomitmen untuk tidak akan secara sepihak menangani air limbah nuklir sebelum mendapat pengertian penuh dari semua pihak yang terlibat. Akan tetapi, ternyata pemerintah Jepang melanggar janjinya.

Tidak hanya membohongi warganya sendiri, selama 2 tahun ini, Jepang juga berupaya merekayasa bahwa “pembuangan air limbah nuklir ke luat tidak berbahaya” di komunitas internasional. Sementara itu, Jepang terus menyebarluaskan argumentasi bahwa “pembuangan limbah nuklir ke laut adalah tindakan yan ilmiah”, sekaligus mencari dukungan dari Dewan HAM PBB atau KTT AS-Jepang-Korsel.

 Isu air limbah nuklir tidak bisa dibersihkan melalui tindakan Jepang. Menurut data yang diumumkan Jepang, kurang lebih 70% air limbah nuklir tidak sesuai dengan standar pembuangan meskipun telah diolah melalui sistem ALPS. Dalam laporan evalulasinya, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pun menunjukkan, ALPS tidak bisa menghapuskan semua unsur radioaktif. Sementara itu, data asli dan sistem penagawasan pembuangan air limbah nuklir yang menjadi perhatian komunitas internasional pun belum ditanggapi pihak Jepang.

Dalam keadaan tersebut, hakikat dari tindakan Jepang yang bersikeras membuang air limbah nuklir ke laut adalah mentransfer risiko kepada segenap manusia, maka hal itu pasti ditolak oleh dunia. Menurut jajak pendapat yang dilakukan Kantor Berita Kyodo Jepang baru-baru ini, lebih dari 80 persen responden berpendapat, penjelasan pemerintah Jepang terkait pembuangan limbah ke laut “tidak cukup”, dan lebih dari 90 persen responden khawatir keputusan Jepang tersebut akan menghancurkan reputasi Jepang sendiri.