Tiongkok Serukan Masyarakat Internasional Bersama Desak Jepang Segera Hentikan Pelepasan Air Limbah Nuklir ke Laut

Deputi Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Geng Shuang hari Jumat kemarin (25/8) menyatakan, Tiongkok mengimbau masyarakat internasional bersama mendesak pemerintah Jepang membetulkan kesalahannya dan segera berhenti membuang air limbah radioaktif ke laut, serta dengan sikap yang tulus melakukan komunikasi yang jujur dengan negara terkait dan semua pihak berkepentingan, dengan cara bertanggung jawab menangani air terkontaminasi nuklir, untuk mencegah terjadinya perusakan dan pembahayaan yang sulit diprediksi terhadap lingkungan maritim global serta kesehatan dan kesejahteraan rakyat mancanegara.

Geng Shuang menyatakan hal itu dalam pidatonya di depan sidang PBB tentang masalah pembuangan air limbah nuklir Fukushima oleh Jepang. Ia menunjukkan, laut adalah kekayaan yang dimiliki bersama seluruh umat manusia, lebih-lebih adalah kampung halaman biru bagi negara-negara Kepulauan Pasifik untuk berlangsung hidup. Pada 12 tahun yang lalu, PLTN Fukushima Jepang mengalami kecelakaan kebocoran radioaktif yang serius sehingga telah melepaskan materi radioaktif dalam jumlah besar ke laut, dan telah mengakibatkan bencana yang sangat serius. Kini 12 tahun sudah lewat, namun pemerintah Jepang bersikeras mendorong pembuangan air limbah nuklir ke laut tanpa mengindahkan keraguan dan penentangan masyarakat internasional sehingga telah merugikan masyarakat setempat dan rakyat sedunia untuk kedua kalinya. Penanganan air radioaktif mempunyai pengaruh yang lintas batas, dan mutlak bukanlah urusan pribadi Jepang. Tindakan Jepang tersebut telah mengabaikan kepentingan bersama publik, telah secara terang-terangan menimpakan risiko nuklirnya kepada seluruh dunia termasuk negara-negara Kepulauan Pasifik. Tingkah lakunya itu sangat egois dan sangat tidak bertanggung jawab.