“Menyerang Tiongkok” Sulit Hapuskan Perbuatan Buruk Jepang yang Membuang Air Limbah Nuklir ke Laut

2023-08-30 12:18:16  

Seiring dengan terus mengalirnya air limbah nuklir PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik, kritik komunitas internasional menghujani pemerintah Jepang selama beberpa hari ini. Akan tetapi, Jepang bukannya membetulkan kesalahannya malah mengarahkan ujung tombaknya kepada Tiongkok. Beberapa media Jepang menggembar-gemborkan “sentimen anti-Jepang yang semakin meningkat di dalam negeri Tiongkok”, dan “warga Tiongkok yang melakukan pelecehan terhadap Jepang”. Beberapa politikus Jepang termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida menuntut Tiongkok untuk mencabut larangan impor produk akuatik dari Jepang, bahkan mengancam akan mengambil tindakan pembalasan.

Ini adalah bagian perang opini publik yang direncanakan Jepang dengan cermat. Dua tahun yang lalu, Jepang mengumumkan akan membuang limbah nuklirnya ke laut, aksi “propaganda” dan “pencucian” pun segera dilaksanakan. Menurut rinkasan anggaran Kementerian Luar Negeri Jepang beberapa tahun ini, pada 2022 dan 2023, sejumlah anggaran digunakan untuk propaganda pembuangan air limbah nuklir. Pada hari dimulainya pembuangan limbah nuklir, NHK melaporkan, Kementerian Luar Negeri Jepang membuat sejumlah kebijakan penyebaran informasi untuk menangani “informasi hoax” dengan anggaran sebesar 70 miliar Yen Jepang. Menurut laporan pengolahan air limbah nuklir yang diumumkan pada tahun 2020, anggaran penyebaran infromasi tersebut hampir naik 20 kali lipat.

Analis menunjukkan, pembalasan Jepang terhadap Tiongkok bertujuan mengacaukan opini publik, mendandani diri sebagai “korban”, dan menutupi kenyataan bahwa dirinyalah “penjahat” keamanan lingkungan hidup dan kesehatan manusia, untuk melawan kecaman luar terhadap aksi pembuangan limbah nuklirnya.

Faktanya, menurut Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang, Kedubes Tiongkok menerima banyak spam call dari dalam negeri Jepang, sehingga dengan serius mengganggu operasional normal Kedubes Tiongkok.

Selama beberapa tahun ini, di satu sisi Jepang bersikeras membuang air limbah nuklirnya ke laut, di sisi lain Jepang juga meningkatkan kekuatan militernya dan terus bersekongkol dengan AS, dan mereka bermaksud membuat perpecahan dan perlawanan di Asia Pasifik. Perbuatan Jepang itu hanya akan meningkatkan kewaspadaan negara tetangga dan komunitas internasional. Hal yang urgen bagi Jepang saat ini adalah segera membetulkan kesalahannya, dan berhenti membuang air limbah nuklir ke laut. Ulah Jepang yang memutar-balikkan kenyataan tidak bisa menipu dunia, namun sebaliknya hanya makin membelejeti kejahatannya.