Ketua DPR AS Dipecat

Melalui pemungutan suara penggulingan dengan hasil 216-210, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Kevin McCaarthy yang hanya berkarier 9 bulan telah dipecat. Media-media AS berteriak: “ini belum pernah terjadi sebelumnya”, “DPR AS berada dalam keadaan kacau”, “Partai Republik tak dapat dikendalikan”. Berbagai kalangan AS mengkhawatirkan, sejalan dengan dipecatnya “pemimpin nomor 3” di AS, pertarungan antar kedua partai AS akan semakin sengit, sehingga mendatangkan gejolak pada arena politik AS bahkan dengan lebih lanjut menghancurkan sosial AS.

Kevin McCaarthy yang dari Partai Republik dipecat DPR yang dikuasai Partai Republik, tampaknya di luar dugaan sebenarnya masuk akal juga. Justru seperti ditunjukkan analis bahwa perlawanan tajam antar partai politik AS serta pertarungan antar faksi partai adalah penyebab utama penggulinganan Kevin McCaarthy.

Ilmuwan AS Francis Fukuyama menyatakan, kekurangan nyata pada sistem politik AS sepertinya sulit direnovasi diri sendiri. Karena persengketaan partai politik, hanya beberapa anggota DPR koservatif yang ekstrim sudah mampu mempengaruhi posisi ketua DPR, ini adalah gejala parah pada politik AS. Saat politik AS digunakan demi kepentingan egois minoritas orang, sudah waktunya demokrasi ala AS  menjadi “permainan kekuasaan” , demokrasi ala AS yang direkayasa oleh politikus AS tentu saja tidak bisa dipercaya lagi.