Setelah Satu Dasawarsa, Inisiatif Sabuk dan Jalan Capai Hasil Bernas

2023-10-11 12:05:45  

Forum Internasional Kerja Sama “Sabuk dan Jalan” (BRF) ke-3 akan digelar di Beijing pada bulan ini, lebih dari 130 negara dan 30 organisasi internasional telah mengonfirmasikan kehadirannya dalam BRF. Kegairahan tersebut muncul karena selama 10 tahun ini, inisiatif Sabuk dan Jalan telah mencapai hasil bernas dan terus mendatangkan dividen pembangunan kepada dunia.

Sepuluh tahun yang lalu, Presiden RRT Xi Jinping mengemukakan “Sabuk Ekonomi Jalur Sutra” serta “ Jalan Sutra Maritim Abad ke-21”, yang lazim disebut sebagai “Sabuk dan Jalan”. Hingga bulan Juni lalu, lebih dari 150 negara dan 30 organisasi internasional telah menandatangani dokumen kerja sama “Sabuk dan Jalan”.

Inisiatif pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan manusia menguntungkan pembangunan Tiongkok maupun seluruh dunia. Inisiatif ini adalah solusi Tiongkok untuk menghadapi kesulitan pembangunan global sekaligus menjadi alasan langsung kesuksesannya.

Sebenarnya, sejak awal “Sabuk dan Jalan” berfokus pada pembangunan infrastruktur melalui investasi ekonomi, demi mewujudkan pembangunan bersama.

Dilihat dari implementasinya selama 10 tahun ini, “Sabuk dan Jalan” tidak dilakukan dalam lingkup kecil, tapi selalu berpegang pada prinsip untuk membahas bersama, membangun bersama dan berbagi bersama. Hal ini menjadi pola baru dalam kerja sama internasional, yang mengungguli pemikiran kuno dari permainan geopolitik.

Dengan pengentasan kemiskinan sebagai contohnya, menurut laporan dari perusahaan McKinsey, tingkat lokalisasi karyawan perusahaan Tiongkok di Afrika tercatat 89%, telah menciptakan banyak lowongan kerja di sana. Menurut perkiraan Bank Dunia, hingga tahun 2030, sebanyak 7,6 juta penduduk akan terlepas dari kemiskinan absolut, dan sebanyak 32 juta orang akan terlepas dari kemiskinan menengah.

   Selama satu dasawarsa, inisiatif ini telah membangkitkan antusiasme lebih dari 150 negara untuk mewujudkan impiannya. Di tengah-tengah konflik geopolitik dan kelemahan rehabilitasi ekonomi dunia, inisiatif tersebut lebih berharga dan akan menyediakan peluang baru bagi Tiongkok maupun dunia.