Mengapa “Solusi Dua Negara” Tak Dapat Tergantikan?

2023-10-16 10:57:08  


Konflik Palestina-Israel putaran kali ini telah berlangsung sepekan, lebih dari 3.500 korban dari kedua pihak telah tewas. PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sedang memburuk tajam.

Mengapa konflik Palestina-Israel berulang kali terjadi? Menelusuri sumbernya, hal tesebut dikarenakan harapan Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka sejauh ini belum dapat terwujud, ketidakadilan sejarah yang dialami rakyat Palestina masih belum diluruskan. Tercetusnya konflik Palestina-Israel putaran kali ini sekali lagi membuktikan bahwa “Solusi Satu Negara” tidak berhasil, hanya menyebabkan Palestina dan Israel terperosok dalam siklus konflik, pelaksanaan “Solusi Dua Negara” baru adalah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah Palestina. Karena itulah, PBB, negara-negara Arab, Tiongkok, Rusia, Uni Eropa berturut-turut mengimbau Palestina dan Israel untuk segera melakukan gencatan api, kembali ke meja perundingan, dan mewujudkan kehidupan bersama yang damai.

Kini, seiring dengan konflik putaran baru antara Palestina dan Israel, semakin banyak orang menyadari, meskipun “Solusi Dua Negara” menghadapi banyak tantangan, namun tetap merupakan satu-satunya solusi yang bersifat konsensus bagi komunitas internasional untuk menyelesaikan masalah Palestina, tiada solusi lain yang dapat menggantikannya.

Di satu sisi, “Solusi Dua Negara” mencerminkan semangat resolusi PBB dalam masalah Palestina dan Israel. Sementara itu, “Solusi Dua Negara” adalah satu-satunya solusi yang dapat diterima oleh Palestina dan Israel. Selain itu, “Solusi Dua Negara” adalah satu-satunya jalan keluar utnuk menjamin perdamaian kekal di Timur Tengah.

Masalah Palestina tidak seharusnya menjadi luka dunia yang tak bisa disembuhkan, proses perdamaian Timur Tengah hendaknya didukung oleh berbagai pihak. Menurut kabar terbaru, utusan khusus pemerintah Tiongkok untuk Timur Tengah akan mengunjungi negara terkait di kawasan tersebut untuk mendorong peredaan situasi. Sementara itu, Tiongkok mengimbau agar sedini mungkin mengadakan konferensi perdamaian internasional dengan pimpinan PBB. “Solusi Dua Negara” menghadapi jalan yang panjang dan sulit, namun solusi ini adalah kesepahaman internasional. Jalan tepat untuk mendorong solusi ini adalah sedini mungkin memulihkan perundingan perdamaian, berbagai mekanisme yang mendorong perdamaian hendaknya memainkan peranan positifnya. Hanya dengan sepenuhnya melaksanakan solusi tersebut, kawasan Timur Tengah baru dapat menyambut kedamaian yang sejati.