IMF: Asia Pasifik Tetap Menjadi Kawasan Paling Bervitalitas

2023-11-13 10:28:56  


Baru-baru ini, Wakil Direktur Departemen Asia Pasifik IMF (Dana Moneter Internasional) Thomas Helbling mengatakan, walaupun menghadapi sejumlah risiko dan tantangan, namun kawasan Asia Pasifik termasuk Tiongkok tetap menjadi kawasan yang paling bervitalitas, dan akan terus memberikan kontribusi yang penting bagi pertumbuhan global.

Helbling menyatakan, diprediksikan, angka kontribusi kawasan Asia Pasifik terhadap pertumbuhan ekonomi dunia akan melampaui duapertiganya, dan proporsi tersebut akan terus berlanjut. Dia mengatakan, menurut prediksi, inflasi mayoritas negara di kawasan Asia Pasifik akan kembali menurun hingga kisaran target bank sentral berbagai negara. Dibandingkan dengan kawasan lainnya, efek pengontrolan inflasi yang dilakukan Asia lebih signifikan.

Helbling berpendapat, kebijakan ekonomi makro yang diambil oleh pemerintah Tiongkok sangat sesuai. Selama tahun ini, pemerintah Tiongkok mengambil kebijakan finansial yang positif, mendukung dan memperkukuh ekonomi untuk terus membaik. Sementara itu, Tiongkok melakukan kebijakan mata uang yang stabil, serta mengambil langkah-langkah penyesuaian kontra siklus untuk mengurangi beban utang dalam keseluruhan ekonomi.

Dia mengatakan pula, fragmentasi geoekonomi telah menimbulkan dampak negatif bagi kawasan Asia Pasifik, karena di kawasan Asia Pasifik terdapat banyak ekonomi tipe terbuka, hubungan perdagangan antar satu sama lain sangat erat. Fragmentasi geoekonomi global akan mengakibatkan efisiensi rantai industri menjadi rendah, sehingga menjadi sebuah risiko besar bagi ekonomi dunia. Dia mengimbau untuk memulihkan dan menjaga kepercayaan terhadap lembaga multilateral termasuk WTO.

Laporan terbaru World Economic Outlook yang dirilis IMF pada bulan Oktober lalu memprediksikan, laju pertumbuhan ekonomi global akan melamban dari 3,5 persen pada tahun 2022 sampai 3,0 persen pada tahun 2023, dan 2,9 persen pada tahun 2024. Dalam Laporan Prospek Ekonomi Asia Pasifik yang juga dirilis pada bulan Oktober lalu, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2023 akan meningkat 4,6 persen.