Memenuhi undangan Presiden AS Joe Biden, Presiden Tiongkok Xi Jinping akan melakukan kunjungan ke San Fransisco pada 14-17 November 2023 untuk menggelar pertemuan dengan Joe Biden dan menghadiri sesi retreat KTT APEC ke-30.
“Hubungan Tiongkok bukanlah soal yang bisa diselesaikan atau tidak, melainkan soal yang harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya.” Terkait hubungan Tiongkok-AS, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengajukan tiga prinsip yang harus dipertahankan pada era yang baru.
Presiden Xi mengatakan, prinsip pertama yang harus dipatuhi adalah prinsip saling menghormati. Tiongkok dan AS memiliki perbedaan signifikan dalam hal sejarah dan kebudayaan, juga memiliki banyak perselisihan dalam panutan nilai dan sistem sosial. Apa yang disebut sebagai saling menghormati berarti kedua belah pihak harus saling menghormati perbedaan antara satu sama lain, dan mengakui pluralisasi dunia.
Satu tahun yang lalu, kedua kepala negara Tiongkok dan AS menggelar pertemuan di Bali dan mencapai serangkaian kesepahaman penting, sehingga telah menunjukkan arah bagi hubungan Tiongkok-AS yang mengalami kesulitan. Baru-baru ini, pejabat tingkat tinggi Tiongkok dan AS telah melakukan kontak timbal balik, antara lain, konsultasi urusan Asia-Pasifik, pertemuan tim kerja ekonomi serta pertemuan tim kerja keuangan. AS telah sekali lagi menguraikan pendiriannya yang memandang penting hubungan dengan Tiongkok, dan berkomitmen bahwa kebijakannya tentang satu Tiongkok tidak berubah, dan pihaknya tidak mendukung kaum separatis Taiwan.
Mengembangkan hubungan Tiongkok-AS pada era baru harus berlandaskan pada prinsip saling menghormati. Tiongkok telah menegaskan kembali batasannya atau garis merah terkait kepentingan inti sari serta keprihatinannya yang serius, serta prinsip-prinsipnya terkait pengontrolan perselisihan dan pedomannya dalam menangani insiden luar biasa yang terjadi secara mendadak. Ke depannya hubungan Tiongkok dan AS akan berkembang ke arah mana, dialog atau konfrontasi, kerja sama atau konflik? Mengenai pertanyaan ini, AS harus mengambil pilihan yang tepat.
“Tidak berkonflik, tidak berkonfrontasi, serta hidup berdampingan secara damai antara Tiongkok dan AS adalah kepentingan bersama yang paling mendasar bagi kedua negara.” Presiden Xi menunjukkan, mematuhi patokan pokok hubungan internasional dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS adalah hal vital untuk mengontrol perselisihan dan mencegah konflik antara kedua belah pihak, hal itu sekaligus menjadi jaringan pelindung yang paling penting dalam hubungan Tiongkok-AS.
Sejak memasuki tahun ini, hubungan Tiongkok-AS telah menempuh jalan yang berliku-liku, dan terdapat banyak pelajaran yang patut dipetik atau berkaca. Dari insiden balon udara dan berkeliarannya Tsai Ing-wen ke AS hingga segala tindakan AS yang merugikan kepentingan Tiongkok, semuanya telah menyimpang dari jalur tepat yang ditetapkan kedua kepala negara.
Konflik dan konfrontasi tidak sesuai dengan tren zaman, lebih-lebih tidak bisa menyelesaikan tantangan yang dihadapi dirinya sendiri atau dunia. Cara tepat bergaul antar negara besar adalah dialog dan kerja sama, bukannya permainan zero-sum. Hidup berdampingan secara damai adalah batasan yang harus dipertahankan bersama oleh Tiongkok dan AS. Dunia menantikan hubungan Tiongkok dan AS dapat sedini mungkin kembali ke jalur perkembangan yang sehat dan stabil, agar kedua negara dapat bersama-sama memelihara perdamaian dan kestabilan dunia, menghadapi tantangan global, serta mendorong pembangunan dan kemakmuran dunia.
Tiongkok dan AS adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dengan ekonominya melampaui sepertiga dari agregat ekonomi dunia, dan populasinya hampir seperempat dari populasi total dunia. Volume perdagangan bilateral kurang lebih merupakan seperlima dari volume total perdagangan dunia. Merujuk statistik, volume perdagangan Tiongkok-AS sepanjang 2022 tercatat US$ 760 miliar, yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah. Walaupun hubungan Tiongkok-AS telah mengalami perubahan signifikan pada tahun-tahun belakangan ini, namun yang tidak berubah adalah keterikatan kepentingannya yang sangat erat antara satu sama lain. Kedua negara sama-sama menghadapi tugas pembangunan yang baru, sama-sama perlu mendapat manfaat dari hasil perkembangan pihak lainnya.
“Dalam situasi dewasa ini, kepentingan bersama Tiongkok-AS bukannya berkurang, melainkan bertambah.” Presiden Xi mengatakan, memandang atau mendefinisikan hubungan Tiongkok-AS dari sudut kompetisi strategis, serta memandang Tiongkok sebagai rival utama dan tantangan jangka panjang yang paling berat merupakan kesalahpahaman terhadap hubungan Tiongkok-AS, sekaligus salah tafsir terhadap pembangunan Tiongkok. Kedua kesalahpahaman tersebut akan menyesatkan rakyat kedua negara maupun masyarakat internasional.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS bersifat saling menguntungkan dan menang bersama. Ekonomi Tiongkok dan AS memiliki sifat saling melengkapi, yang jauh melebihi sifat kompetitifnya. Jika bekerja sama, maka kedua belah pihak akan beruntung. Jika berkonflik, maka kedua-duanya akan rugi. Hanyalah konsultasi yang sama derajat yang dapat menemukan solusi menang bersama, dan merupakan jalur tepat untuk menyelesaikan masalah.