Jadikan “Visi San Francisco” sebagai Titik Tolak Baru Hubungan Tiongkok-AS

2023-11-17 12:49:37  

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di San Francisco AS pada tanggal 15 November pagi waktu setempat. Ini adalah sekali lagi pertemuan penting setelah pertemuan kepala negara Tiongkok dan AS di Bali Indonesia pada tanggal 14 November tahun lalu. Makna pertemuan kepala negara Tiongkok-AS kali ini tidak hanya “kembali ke Pulau Bali” untuk meredakan situasi abnormal hubungan bilateral yang dingin, tapi juga merupakan tindakan strategis, historis dan berwawasan ke depan untuk mengembalikan hubungan Tiongkok-AS ke jalur yang tepat.

Presiden Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok selalu berupaya membangun hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat dan berkelanjutan. Yang tak dapat disangkal adalah, Tiongkok dan AS tetap mempunyai perselisihan mengenai sejumlah topik strategis. Akan tetapi, seperti yang ditekankan Presiden Xi dalam pertemuan, Tiongkok dan AS hendaknya bersama-sama mengontrol perselisihan secara efektif, dan tidak boleh mengubah perselisihan menjadi jurang pemisah antara kedua negara. Pada faktanya, sebelum, selama dan setelah pertemuan pemimpin Tiongkok-AS kali ini, kedua negara telah mencapai serangkaian kesepahaman penting mengenai perubahan iklim, kecerdasan buatan, kerja sama anti-narkoba serta pertukaran antar masyarakat. Di bidang perubahan iklim, kedua pihak sepakat untuk mengaktifkan tim kerja aksi iklim, serta mengadakan dialog dan kerja sama mengenai transisi energi, metana, ekonomi sirkular dan efisiensi pemanfaatan sumber daya. Di bidang kerja sama anti-narkoba, kedua pihak sepakat untuk mendirikan tim kerja sama anti-narkoba Tiongkok-AS. Selain itu, Tiongkok dan AS juga akan menambah jumlah penerbangan langsung, memperluas komunikasi tingkat daerah kedua negara, dan meningkatkan kerja sama pendidikan.

Kesepahaman dan hasil yang dicapai kedua kepala negara dalam pertemuan di San Francisco memperlihatkan bahwa kedua negara memiliki kepentingan bersama yang luas dan juga memiliki kemungkinan untuk menang bersama. Namun, hubungan Tiongkok-AS yang stabil bukan keinginan dari sepihak saja melainkan dibutuhkan kerja sama. Dialog dan komunikasi adalah dasar menuju kepercayaan, penghormatan dan kerja sama.